Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan, Prabowo: Menguntungkan Bangsa

Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

TajukRakyat.com,- Prabowo Subianto, Presiden terpilih mengatakan jika nantinya Presiden RI Joko Widodo pensiun dan menjadi penasihatnya di pemerintahan akan menguntungkan bangsa.

Hal itu disampaikan ketika ditanya dalam wawancara sebuah stasiun televisi mengenai kabar Jokowi menjadi penasihat pemerintahan Prabowo-Gibran setelah purnatugas sebagai Presiden RI.

“Saya kira ini sangat menguntungkan bagi suatu bangsa. Beliau pengalaman 10 tahun memimpin,” kata Prabowo dikutip TajukRakyat.com dari Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Ketua Umum Partai Gerindra ini kemudian mencontohkan banyak negara yang juga menggunakan presiden atau pemimpin negara sebelumnya sebagai seorang penasihat pemerintahan.

Ia mencontohkan negara Singapura yang menjadikan mantan Perdana Menterinya masuk dalam kabinet pemerintahan sebagai seorang “minister mentor”.

Baca Juga:   Isu Dinasti Politik, Prabowo: Semua Dinasti, Saya Juga Dinasti, Dinasti Patriot

“Ini juga terjadi di banyak negara lain. Kita juga punya mekanisme, kita ada dewan pertimbangan presiden dan sebagainya,” ujar Prabowo.

Menteri Pertahanan RI ini menilai, pengalaman Jokowi sebagai Kepala Negara semestinya tidak dibiarkan saja setelah purna tugas.

Justru sebaliknya, pengalaman tersebut harus bisa dimanfaatkan negara untuk kebaikan ke depan.

Namun menurutnya, hal itu juga sudah dilakukan di masa pemerintahan Jokowi saat ini.

Di mana salah satunya Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri didapuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Baca Juga:   Dituding Emosian, Fadli Zon: Prabowo Pemimpin Autentik, Bukan Plastik

“Jadi, saya kira pengalaman yang dimiliki oleh beliau (Jokowi) sangat bagus kalau bisa kita terus dimanfaatkan oleh negara. Sama juga Presiden SBY, presiden-presiden sebelumnya. Kalau kita lihat sekarang kan Ibu Megawati masih di BRIN di BPIP. Saya kira ini suatu tradisi yang baik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Jokowi akan mengakhiri masa kepemimpinan periode kedua pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) kemudian akan melantik Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga:   Cooling System Jelang Pemilu 2024, Kasat Binmas Polrestabes Medan Anjangsana ke Tokoh Masyarakat

Peluang Jokowi akan diposisikan sebagai salah satu penasihat bagi Prabowo pernah disampaikan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia beberapa waktu lalu.

“Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/4/2024) lalu.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *