Sumut  

Kadus di Sumut Disebut Dapat Intimidasi Menangkan Capres, Ada yang Dipecat

Tim Hukum AMIN saat menggelar konferensi pers. Ist

TajukRakyat.com – Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sumatera Utara (Sumut) membeberkan sejumlah kepala dusun (kadus) diintimidasi untuk memenangkan capres dan caleg tertentu di Pilpres 2024.

Koordinator Tim Hukum AMIN, Yance Aswin mengungkap kadus yang mendapat intimidasi memenangkan salah satu capres tersebut berada di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).

“Di Labuhanbatu Utara, di situ ada intimidasi dari beberapa yang mengatasnamakan oknum penguasa agar para kepala dusun atau keluarga-keluarganya, supaya tetap memilih pasangannya 02, kita langsung aja (beberkan) karena itu datanya,” ujarnya, Jumat (9/2/2024) sore.

Ia menyampaikan karena tidak mau mengikuti arahan untuk memenangkan salah satu capres, terjadi perselisihan hingga akhirnya ada kadus yang dipecat.

Baca Juga:   Anggota DPD, Badikenita Sitepu Berharap PLN Dapat Penuhi Kebutuhan Listrik Warga Sumut

“Mereka tidak mau, karena tidak mau maka terjadi perselisihan bahasa, dari perselisihan bahasa ini implikasi yang terburuk akhirnya mereka dinonaktifkan, bahkan ada yang diberhentikan,” ujar Yance.

Atas kondisi ini, Tim Hukum AMIN Sumut berpesan kepada Bupati Labura untuk menindaklanjuti adanya intimidasi terhadap kadus untuk memenangkan salah satu capres.

“Dan ini miris sekali, kita berpesan kepada Bupati Labura untuk hal ini tolong diteliti dan dicari tahu secara pasif, bila perlu kami akan turun menyampaikan ini. Tidak pun karena pemilu ini, Anda punya tugas dan tanggung jawab untuk menertibkan hal-hal seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga:   500 Rumah di Desa Piasa Ulu Terendam Akibat Banjir Kiriman

Bukan hanya intimidasi untuk memenangkan capres tertentu, lanjut Yance menyampaikan sejumlah kadus di Sumut juga dipaksa memenangkan caleg tertentu.

“Selanjutnya ada di Kabupaten Langkat, kadus diintimidasi memenangkan salah satu caleg,” ujarnya.

Tim Hukum AMIN Sumut telah menerima laporan dari sejumlah kadus di Langkat, untuk selanjutnya membuat laporan ke pihak berwenang.

Lebih lanjut, Yance mengatakan pihaknya sejauh ini telah menerima 87 laporan dari masyarakat terkait dugaan pelanggaran Pemilu 2024.

“Saya pikir ini banyak sekali (laporan), apapun itu kita percaya bapak Kapolda, bapak Kajati, bapak ketua pengadilan, ini unsur Muspida Sumatera Utara adalah orang-orang yang berintegritas. Saya pikir untuk pemilu 2024 pada 14 februari nanti saya yakin Muspida bisa menjaga yang terbaik buat Sumatera Utara,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *