TajukRakyat.com,Medan – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjadi Irup (Inspektur Upacara) saat kegiatan Police Go To School di SMAN 3 Medan.
Lokasinya di Jalan Budi Kemasyarakat, Kecamatan Medan Barat, Senin (28/4/25).
Dikesempatan itu, mantan Kapolresta Metro Jakarta Utara itu mengajak pelajar menolak geng motor dan bijak menggunakan media sosial.
“Pelajar merupakan salah satu pilar bangsa yang harus dibekali cara menyaring informasi di dunia maya,” ujarnya.
Kombes Pol Gidion menyampaikan media sosial (medsos) seolah-olah menjadi wadah yang menyatakan jati diri kelompok, tetapi membuka diri mengeksplor personality (individual) karakter masing-masing tidak salah juga.
“Gunakan Medsos untuk menyatakan potensi individunya, tetapi yang negatif-negatif harus dikurangi karena semuanya terbuka di sana (internet),” pesan Kombes Pol Gidion.
Selain mengajak para pelajar untuk bijak gunakan medsos, Kapolrestabes Medan juga mengingatkan para generasi penerus bangsa untuk menjauhi pergaulan bebas yang dapat merusak masa depan, satu diantaranya geng motor.
Sebab menurutnya, di medsos ramai sekali anak-anak remaja yang euforianya berlebih, geber motor knalpot brong untuk berkonvoi dan membawa senjata tajam sambil diacung acungkan. Bahkan dengan bangga mengeksplor identitas kelompoknya.
Hindari kegiatan berlebih yang dapat menunda keberhasilan masa depan.
Di medsos sangat terpampang jelas euforia berlebihan. Identitas mereka (geng motor) terpampang jelas, contohnya ada yang menamakan diri simple life, Lapendos, RNR, dan lainnya.
“Seakan akan mereka telah mencapai puncak prestasinya ketika menakut-nakuti masyaraka,” cetusnya.
Gidion menambahkan, jelang Indonesia Emas tahun 2045 (HUT RI ke 100 tahun) kelak harapan bangsa berada di pundak pada anak kelas 1 & 2 SMA.
Oleh karena itu diminta untuk tidak menunda. Karena jika menunda satu hari pun, akan sama saja menunda keberhasilan masa depan kita.
“Karena itu tetapkan rencana hidup mu, teladani mentor-mentor yang baik. Sketiap kita dilahirkan di dunia ini adalah ada misi ilahi (Tuhan). Saya yakini adek-adek semua punya masa depan yang cerah, harapan bangsa ini diletakan di pundak kalian semuanya,” tutur Kombes Pol Gidion Arif Setyawan. (*)
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan jadi irup di SMAN 3 Medan. (ist)
TajukRakyat.com,Medan – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjadi Irup (Inspektur Upacara) saat kegiatan Police Go To School di SMAN 3 Medan.
Lokasinya di Jalan Budi Kemasyarakat, Kecamatan Medan Barat, Senin (28/4/25).
Dikesempatan itu, mantan Kapolresta Metro Jakarta Utara itu mengajak pelajar menolak geng motor dan bijak menggunakan media sosial.
“Pelajar merupakan salah satu pilar bangsa yang harus dibekali cara menyaring informasi di dunia maya,” ujarnya.
Kombes Pol Gidion menyampaikan media sosial (medsos) seolah-olah menjadi wadah yang menyatakan jati diri kelompok, tetapi membuka diri mengeksplor personality (individual) karakter masing-masing tidak salah juga.
“Gunakan Medsos untuk menyatakan potensi individunya, tetapi yang negatif-negatif harus dikurangi karena semuanya terbuka di sana (internet),” pesan Kombes Pol Gidion.
Selain mengajak para pelajar untuk bijak gunakan medsos, Kapolrestabes Medan juga mengingatkan para generasi penerus bangsa untuk menjauhi pergaulan bebas yang dapat merusak masa depan, satu diantaranya geng motor.
Sebab menurutnya, di medsos ramai sekali anak-anak remaja yang euforianya berlebih, geber motor knalpot brong untuk berkonvoi dan membawa senjata tajam sambil diacung acungkan. Bahkan dengan bangga mengeksplor identitas kelompoknya.
Hindari kegiatan berlebih yang dapat menunda keberhasilan masa depan.
Di medsos sangat terpampang jelas euforia berlebihan. Identitas mereka (geng motor) terpampang jelas, contohnya ada yang menamakan diri simple life, Lapendos, RNR, dan lainnya.
“Seakan akan mereka telah mencapai puncak prestasinya ketika menakut-nakuti masyaraka,” cetusnya.
Gidion menambahkan, jelang Indonesia Emas tahun 2045 (HUT RI ke 100 tahun) kelak harapan bangsa berada di pundak pada anak kelas 1 & 2 SMA.
Oleh karena itu diminta untuk tidak menunda. Karena jika menunda satu hari pun, akan sama saja menunda keberhasilan masa depan kita.
“Karena itu tetapkan rencana hidup mu, teladani mentor-mentor yang baik. Sketiap kita dilahirkan di dunia ini adalah ada misi ilahi (Tuhan). Saya yakini adek-adek semua punya masa depan yang cerah, harapan bangsa ini diletakan di pundak kalian semuanya,” tutur Kombes Pol Gidion Arif Setyawan. (*)