TajukRakyat.com,- Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali mencatat adanya temuan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
Kasus PMK tersebut ditemukan di Kecamatan Cepogo, Kecamatan Ampel, dan Kecamatan Tamansari, Jawa Tengah
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan, sapi yang terjangkit PMK sekarang kondisinya sudah berangsur sembuh setelah disuntik vaksin.
“Kemarin Januari itu ada yang lapor ke kami. Terus kita cek ke lapangan bersama Balai Besar Vateriner Wates ternyata memang positif PMK. Cuma gejalanya belum kelihatan. Sudah kita obati,” kata Lusia, dikutip TajukRakyat.com dari kompas, Minggu (28/4/2024).
Menurut Lusia, sapi yang terjangkit PMK merupakan pengadaan baru dan belum divaksin.
“Ternyata yang dari yang dicek itu memang belum vaksin dan itu pengadaan baru. Baru beli dan belum divaksin jadinya rentan (penyakit),” kata dia.
Berdasarkan data dari Januari hingga April 2024, tercatat ada sebanyak 41 ekor sapi yang terjangkit PMK di Boyolali.
“Jadi mulai Januari sampai April ada laporan 41. Itu sudah kita tangani dan sudah berangsur-angsur sembuh,” sambung Lusia.
Pascatemuan kasus tersebut, pihaknya telah membuat surat edaran kepada masyarakat. Ia mengimbau masyarakat untuk waspada dan lebih berhati-hati dalam membeli sapi baru.
“Kalau bisa yang sudah divaksi. Kalau belum ya yang sehat. Nanti dilaporkan ke kami, kami vaksin,” ungkap Lusia.(**)