Kerangka Manusia di Bandar Baru Diduga Korban Pembunuhan : Polisi Fokus Cari Identitas Korban

Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.(ist)
Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.(ist)

TajukRakyat.com,Medan – Kerangka manusia yang ditemukan di Dusun III, Desa Bandar Baru, Sibolangit, Sabtu (26/10/24) kemarin hingga kini masih misteri.

Hasil penelusuran polisi ada dugaan kematian korban disebabkan kekerasan.

Meski demikian, polisi masih fokus mencari identitas jasad pria yang diperkirakan berusia 65 sampai 75 tahun itu.

Pasalnya hingga saat ini belum ada masyarakat yang mengaku kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri yang sebelumnya telah disampaikan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Tanah Karo.

Baca Juga:   Medan Gempar! Wanita Penjual Es Ditemukan Tewas Dibunuh Dalam Mobilnya

“Kita sudah koordinasi dengan Polres Tanah Karo. Tapi sampai saat ini belum kita ketahui identitasnya,” ungkapnya kepada mistar, Selasa (12/11/24).

Lanjut Gidion, umur kematian jasad tersebut diduga telah 6 bulan. Saat ditemukan, tengkorak kepala terpisah dari tubuh.
“Ada kepalanya, hanya terpisah,” tuturnya.
Disinggung penyebab kematian pria itu, Gidion belum bisa menyimpulkannya. Menurutnya, hasil autopsi terdapat bekas kekerasan di tubuh pria itu.
Baca juga:Polisi Sebut Kerangka Manusia di Sibolangit Masih Mr X, begini Ciri-cirinya

Baca Juga:   Pemerintah Diminta Segera Akhiri Konflik Tanah di Selambo

“Kalau diduga dibunuh itu hasil penyidikan. Kalau hasil autopsi ada bekas kekerasan. Ada pendarahan di tengkoraknya. Itu kesimpulannya ada kekerasan,” bebernya.
Namun pihaknya belum mengetahui kekerasan tersebut berasal dari mana. Pihaknya saat ini fokus kepada identitas pria tersebut. Saat ditemukan, pria itu  mengenakan baju berkerah bertuliskan ‘Penang Hill’ di kantong baju bagian depan dan jaket dengan merk L&B.
“Persoalannya apakah kekerasannya pada saat dia jatuh kemudian sampai terjun ke sungai atau hasil tindak pidana. Itu yang belum bisa disimpulkan. Karena kalau kasus yang begini paling penting adalah identifikasi korban,” pungkas mantan Kapolres Metro Jakarta Utara (*)

Baca Juga:   Tak Bisa Ikut Ujian, Guru Agama Demo Kantor Bupati 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *