Ndraha Bacok Laia Hingga Jarinya Nyaris Putus Diduga Karena Beda Pilihan Pilkada

P Laia korban pembacokan tersangka FA Ndraha terbaring di RSUD Pandan.
P Laia korban pembacokan tersangka FA Ndraha terbaring di RSUD Pandan.

TajukRakyat.com,Tapanuli Tengah– Cekcok karena diduga beda pilihan pada Pilkada 2024 nyaris merenggut nyawa seorang laki-laki bernama P Laia (33) di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Rabu (27/11/2024).

Korban dibacok oleh kenalannya bernama FA Ndraha (33).

Menurut informasi, kasus pembacokan ini berawal ketika Laia baru saja menyalurkan suaranya di tempat pemungutan suara (TPS).

Lalu Laia berencana pulang ke rumah, sambil berboncengan dengan temannya, yang saat itu tidak memiliki kendaraan.

Ketika melintas di Kampung Sigubo, Desa Jago Jago, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Laia dan temannya singgah di warung milik Ama Ita, yang saat itu ternyata ada pelaku Ndraha.

Baca Juga:   6 Terduga Pelaku Pembacokan Pedagang Ayam Bakar Diringkus Polisi

Di sana, Ndraha sempat bertanya pada Laia, siapa yang ia pilih pada Pilkada 2024.

Laia pun menjawab, bahwa dia memilih pasangan nomor urut 2.

Mendengar hal itu, Ndraha tiba-tiba saja menyikut Laia.

Cekcok pun terjadi, hingga keduanya bergumul.

Namun, Ndraha yang tak senang pulang ke rumahnya.

Dia ternyata mengambil senjata tajam untuk melukai Laia.

Saat keributan terjadi, Dnara membacok telinga, wajah, dan juga jari tangan kanan Laia.

Akibatnya, jari tangan kanan Laia nyaris putus.

Baca Juga:   Jembatan Ambruk : Truk, Mobil dan Motor Terjun ke Sungai

Telinga dan wajahnya juga kena bacokan.

Melihat peristiwa itu, pihak terkait, seperti TNI langsung mengamankan lokasi.

Laia kemudian dilarikan ke RSUD Pandan untuk mendapat perawatan intensif.

Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor mengatakan, pihaknya sudah mengamankan FA Ndraha.

Saat ini, Ndraha masih menjalani pemeriksaan.

“Peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.00 WIB. Warga di sana sempat melerai,” kata AKBP Basa Emden Banjarnahor pada wartawan, Kamis (28/11/2024).

Basa menegaskan, bahwa peristiwa ini tidak ada hubungannya dengan Pilkada.

Ia mengatakan, kasus ini murni karena masalah pribadi.

Baca Juga:   Buron 1 Tahun Lebih, Preman Kampung yang Bacok Polisi Ditangkap

“Perlu kami tegaskan, bahwa Kasus ini tidak ada kaitan dengan Pilkada, namun murni karena masalah pribadi yang sudah lama terjadi antara korban dan terduga pelaku,” ungkap Basa.

Basa pun mengimbau kepada semua masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Tapanuli tengah.

Jangan mudah terpancing dengan isu-isu bernada provokatif.(vid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *