TajukRakyat.com– Permainan lato-lato kembali viral di Indonesia.
Tapi siapa sangka, bahwa permainan lato-lato ini sebenarnya bukan asli dari Indonesia.
Di berbagai negara, permainan lato-lato memiliki banyak sebutan.
Ada yang menyebutnya dengan Clackers, Ker-Bangers, dan Katto-Katto.
Pada Agustus 1971, kejuaraan dunia clackers pernah dibuat di desa Calcinatello, dekat Brescia, Italia.
Dalam kejuaraan ini, berbagai peserta dari Belanda, Belgia, Swiss, Inggris, hingga Kanada datang untuk menguji kemampuan mengayunkan clackers.
Namun, lato-lato juga sangat mirip dan identik dengan senjata masyarakat Argentina.
Abad 19, masyarakat Argentina pernah menggunakan senjata seperti lato-lato, yang disebut bollas.
Bedanya, senjata warga Argentina itu memiliki tiga bola, dan ada juga yang dua bola.
Masyarakat memakainya untuk berburu Llama, hewan yang sepintas mirip kuda dan keledai.
Penarikan dari Pasar Amerika
Pasar Amerika ternyata pernah menarik permainan lato-lato atau clackers ini.
Sebab, mainan ini masuk dalam kategori ‘mechanical hazard’ atau peringatan permainan yang dapat menimbulkan bahaya.
Sejumlah anak di Amerika pernah terluka saat memainkan mainan ini.
Setelah ditarik dari pasaran, permainan ini kemudian dimodifikasi menggunakan bahan plastik.
Bahaya Bagi Anak
Permainan lato-lato tidak hanya berbahaya secara fisik bagi anak, tapi juga psikis.
Baru-baru ini, beredar video seorang anak yang lagi tidur pulas, tapi tangannya bergerak-gerak mirip memainkan lato.
Dalam unggahan video di akun @sosmed.sinjai, anak tersebut katanya sering bermain lato-lato.
Sehingga saat tidur pun, sang anak tanpa sadar menggerak-gerakkan tangannya, mirip saat bermain lato-lato.(arch)