Medan  

Preman Pungli Ibu Penjual Pecal di Medan, Warga : Udah Dapat Gak Seberapa, Tiap Hari Dipalak !

Tangkapan layar preman palak ibu pedagang pecal di Medan. Ist

TajukRakyat.com, Medan – Preman di Medan tak henti-hentinya membuat keresahan bagi masyarakat.

Terkini, seorang ibu penjual pecal menjadi korban keganasan preman di Medan, Minggu (8/1/2023).

Dilihat Tajuk Rakyat dari video unggahan akun Instagram @daniahtb tampak seorang pemuda yang mengenakan kaos hitam menghampiri ibu penjual pecal yang sedang mendorong sepeda.

Dengan kasar, preman tersebut memaksa meminta uang kepada ibu penjual pecal tersebut dengan angka sekitar Rp 35 ribu.

“Jadi hari ini gak ada (uang setoran keamanan),” tanya preman tersebut kepada korban.

Baca Juga:   Warung Jajanan Jalan Jamin Ginting Terbakar Setelah Trafo Listrik Meledak

Mendengar itu, ibu penjual pecal ini kaget karena dia baru saja memberikan uang kepada preman tersebut.

“Kan hari Selasa mulai jualan (kasih setoran), udah ada seminggu rupanya,” ucapnya.

Penjelasan korban sama sekali tak digubris preman. Dia meminta dengan paksa agar korban memberikan uang.

“Sekarang kan hari Jumat, udah ada seminggu rupanya,” ungkap ibu penjual sembari pergi meninggalkan preman itu.

Kesal korban tidak memenuhi keinginannya, preman itu lantas memaki-maki ibu penjual pecal tersebut.

Baca Juga:   Pemko Medan Hadiri Apel Pengamanan Pemilu 2024

Perekam video yang tidak tega melihat tindakan pemalakan ini lalu merekam lewat ponsel.

“Kasihan kali ibu ini sumpah, udah penjualan gak seberapa dapat ibu ini tapi tapi tiap hari dipalak sama preman,” tulisnya dalam video.

Sontak saja begitu video ini beredar di media sosial, langsung membuat warganet geram dengan ulah preman tersebut. Dalam narasinya video ini terjadi di kawasan Padang Bulan Medan.

Warganet pun meminta bantuan kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Baca Juga:   Bocah Perempuan Ditemukan Meninggal di Sungai Denai Medan

“@bobbynst tolong pak,” harap warganet @ga******.

“Ayo pak polisi medan gerak,” ungkap @ed******.

“Dagang kecil-kecil kayak gini aja banyak banget rintangan nya, bagaimana ekonomi rakyat mau maju,” ungkap warganet lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *