Sintua Gereja dan Cucu Disambar Kereta Api, Kedua Korban Tewas Mengenaskan

Jasad kedua korban ditutup kertas dan kantongan plastik.(ist)
Jasad kedua korban ditutup kertas dan kantongan plastik.(ist)

TajukRakyat.com,Percut Seituan – Kecelakaan di perlintasan kereta api kembali terjadi dan mengambil dua korban jiwa tewas sekaligus.

Korbannya Sintua Gereja HKBP Wahidin, St Holan Siburian (63) warga Jalan Gelatik 11 Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang dan cucunya, Harga Siburian (2,6).

Kedua tewas menggenaskan usai disambar kereta api di Jalan Rajawali II Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (8/2/25) siang.

Seorang warga sekitar, H Purba (73) saat ditemui awak media mengungkapkan, sebelum kejadian naas itu korban dan cucunya berangkat dari rumah menuju ke Jalan Rajawali II mengendarai sepeda motornya untuk mengecek ternaknya.

“Sesampainya di Jalan Elang tak jauh dari rel kereta api, korban mau memarkirkan sepeda motornya. Namun dia terlebih dahulu menurunkan cucunya, Harga yang saat itu di depan sepeda motor. Tiba-tiba cucunya berlari ke arah rel mau menyeberang. Dari kejauhan kereta api dari arah Bandara Kualanamu akan melintas menuju ke Medan sembari membunyikan klakson,” ungkapnya.

Baca Juga:   Ngeri, Pemuda di Deli Serdang Diculik-Dibunuh OTK Kakinya Diikat Tali

H Purba melanjutkan, melihat cucunya berlari, korban langsung mengejar cucunya dan merangkulnya untuk dibawa.

Tiba-tiba kereta api langsung menyambar kedua korban hingga terpental beberapa meter dan tewas di tempat dengan kondisi menggenaskan di pinggir rel.

“Menurut warga, Holan kurang pendengarannya. Almarhum seorang Sintua di Gereja HKBP Wahidin, dan orangnya sangat ramah terhadap warga sekitar. Sementara cucunya itu Pahoppu Panggoaran (cucu pertama),” ujarnya

Pantauan di lokasi, warga menutupi jenazah kedua korban dengan koran dan plastik beras. Jarak tubuh kedua korban berjauhan.

Baca Juga:   Sehari tak Pulang, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Sentang

Sementata personel Polsek Medan Tembung dan Tim Inafis Polrestabes Medan turun ke lokasi melakukan indentifikasi kedua jenazah.

Namun warga yang memadati lokasi menyesalkan aparat kepolisian lambat mengevakuasi jenazah korban yang hampir 2 jam berada di pinggir rel kereta api dan dibawah terik matahari.

Tak jauh dari lokasi tampak ayah dari Harga terduduk lemas lantaran kehilangan anaknya dengan tragis.

Para kerabat berusaha menenangkannya.

Sedangkan isteri dari  dari almarhum St Holan, Boru Silaen menangis histeris dan tak tahan melihat kondisi suaminya yang pergi untuk selama-lamanya.

Baca Juga:   Ali Ditemukan Membusuk Dalam Rumah, Keluarga Teken Surat Pernyataan

Selang dua jam mobil ambulance datang dan membaw kedua jenazah untuk visum.

Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung AKP Japri Simamora saat dikonfirmasi membenarkan jika jenazah kedua korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan visum.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *