Soal Penyerangan Kampus UIN SU, Rektor Buat Laporan Ke Polrestabes Medan

Rektor kunjungi mahasiswa korban penyerangan.(Ist)
Rektor kunjungi mahasiswa korban penyerangan.(Ist)

TajukRakyat.com,Percut Seituan – Terkait penyerangan Kampus UIN SU II di Jalan Pancing, Kecamatan Percut Seitua, Jumat (10/11/23) sore kemarin, Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan Prof Dr Hj Nurhayati, MAg, angkat bicara.

Rektor UIN SU menyesali terjadinya peristiwa penyerangan sekelompok orang dan berharap peristiwa ini segera diusut secara tuntas, agar ke depannya jangan ada lagi peristiwa seperti ini terjadi di Kampus UIN SU.

Hal itu disampaikan Rektor saat mengunjungi mahasiswa yang lagi dirawat di RS Haji Medan.

Kala itu, Prof Dr Hj Nurhayati, MAg didampingi Rektor II Bidang AUPK Dr H Abrar M Dawud Faza, SFil, MA.

“Alhamdulillah, rektor mengunjungi mahasiswa kita yang saat ini dirawat Rumah Sakit Haji Medan, mereka menjadi korban kekerasan yang di lakukan sekelompok orang kemarin. Kondisinya sudah mulai membaik dan kita berharap akan sembuh seperti semula” harapnya.

Rektor II Bidang AUPK Dr H Abrar M Dawud Faza, SFil, MA menegaskan tindak kekeran seperti itu tidak dibenarkan sama sekali.

Baca Juga:   Anak Durhaka yang Pernah Ancam Bunuh Ibunya Kini Dipenjara Lagi Usai Maling Motor

“Karena itu kita akan mengambil langkah-langkah hukum,” ujar Dr Abrar.

Dikatakannya, peristiwa tersebut tidak dapat dibenarkan karena merusak moralitas intelektual dan akademis.

Apalagi korban sama sekali tidak mengetahui peristiwa yang sebenarnya.

“Mahasiswa kita ini korban dari kebrutalan sekelompok orang yang menyerang, mereka beralasan wajah korban mirip dengan orang yang mereka cari. Sehingga terjadilah peristiwa penyerangan dan pengeroyokan tersebut,” katanya.

Namun begitu sesuai arahan rektor, sambung dia, kita akan segera mengusut kasus ini secara tuntas.

Sesuai arahan rektor, lanjut dia kasus ini segera dilimpahkan ke pihak kepolisian dalam hal ini Polrestabes Medan.

Hal ini penting agar peristiwa seperti ini jangan terjadi lagi.

Lapor polisi telah dibuat melalui Wakil Rektor I Prof Dr Azhari Akmal Tarigan, M.Ag.

Laporan atas nama UINSU dan mahasiswa tersebut sudah diterima Satreskrim Polrestabes Medan.

“Yang dilaporkan tentang pengeroyokan dan penyerangan, pengerusakan fasilitas kampus,” ungkapnya.

Baca Juga:   DPRD Medan Pertanyakan Transparansi "Lampu Pocong" : Pengerjaan Proyek Tidak Profesional

Untuk menjaga kondusitivitas di kampus, Rektor UIN SU menerbitkan surat edaran Nomor 032 Tahun 2023 tentang pelaksanaan secara daring dari 11-14 November 2023.

Selain itu pimpinan UIN SU juga akan berkoordinasi dengan pihak keamanan Kampus guna meningkatkan kesiapan dan kesigapan serta meningkatkan kewaspadaan di lingkungan kampus.

Soal laporan pengaduan dibenarkan Kasat Intelkam Polrestabes Medan, AKBP Ahyan S.sos. “Ya, mereka (UIN SU) sudah buat laporan,” jawab Ahyan singkat saat dihubungi Minggu (12/11/23) malam.

Untuk diketahui penyerangan Kampus UINSU (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara) sempat bikin heboh.

Pasalnya aksi bar-bar (jalanan-red) yang melakukan penyerangan Kampus yang berlokasi di Jalan Williem Iskandar wilayah Pancing Percut Seituan itu mengaku-ngaku dari Universitas HKBP Nomensen (UHN).

Akibatnya bentrokan antara mahasiswa UINSU dengan kelompok pemuda yang mengaku dari Universitas HKBP Nomensen pun terjadi pada Jumat (10/11/2023) sore.

Menurut informasi dihimpun bentrokan diduga karena masalah lapak dagangan.

Baca Juga:   DPD Partai Hanura Sumut Jumat Berkah, 1000 Paket Beras Dibagikan kepada Jukir dan Penarik Betor

“Yang saya dengar karena masalah lapak dagangan gitu bang,” kata Andi, mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Sabtu (11/11/2023).

Namun, Andi tidak tahu pasti lapak mana yang jadi awal mula sengketa.

Hanya saja, dari informasi yang ia dengar, kelompok penyerang ini sempat terlibat perselisihan di luar kampus.

“Awalnya cekcok di luar kampus bang. Setelah itu mereka masuk ke dalam (kampus) dan menyerang,” kata Andi.

Mahasiswa lain yang kebetulan tengah belajar pun heboh.

Mereka panik, lantaran mendengar teriakan dan caci maki di depan gedung Fakultas Tarbiyah.

“Ya, heboh kali semalam bang. Teriak-teriak, ada yang maki-maki gitu,” kata Andi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *