Tiga Macam Sunnah dan Penjelasannya dari Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad

TajukRakyat.com– Bagi umat muslim, sudah sepantasnya untuk melaksanakan atau mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

Banyak sunnah yang telah diajarkan Nabi kepada ummatnya.

Tapi tahukah Anda, ternyata sunnah itu ada tiga jenis.

Menurut Uztadz Abdul Somad, ketiga macam sunnah itu yakni sunnah Fi’liyah, Qauliyah dan Taqririyah.

Lantas, apa makna ketiga sunnah itu.

Sunnah Fi’liyah

Menurut Ustadz Abdul Somad, pengertian sunnah Fi’liyah adalah amalam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Misalnya saja membaca Alquran setiap hari dan berzikir setelah salat.

Baca Juga:   Menteri PUPR Viral Main Drum Bareng Band Kotak, Lihat Gaya Pak Bas Beraksi

“Sunah Fi’liyah adalah Nabi melakukannya,” kata Ustadz Abdul Somad.

Sunnah Qauliyah

Kemudian sunnah yang kedua adalah sunnah Qauliyah.

Menurut Ustadz Abdul Somad, sunnah Qauliyah adalah hal yang diucapkan Nabi, tapi tidak dilakukan oleh Nabi.

Misalnya saja soal puasa Nabi Daud.

Nabi pernah mengatakan, bahwa puasa Nabi Daud itu paling bagus.

“Nabi tidak pernah melakukannya,” kata Ustadz Abdul Somad.

Sunnah Taqririyah

Kemudian, sunnah yang ketiga adalah sunnah Taqririyah.

Sunnah Taqririyah adalah sesuatu yang tidak dilakukan dan diucapkan Nabi, tapi dilakukan oleh orang lain dan disetujui Nabi.

Baca Juga:   Sepatu DocMart Original Made in England: Ikon Sepatu Kulit yang Tak Lekang oleh Waktu

Misalnya saja soal bacaan i’tidal setelah rukuk.

“Nabi mengajarkan, ‘Rabbana lakal-hamdu mil’us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil’u maa syi’ta min sya’in ba’du’,”

“Tapi ada satu sahabat, bacaannya lain, ‘Rabbana wa laka al-hamdu hamdan katsiron thoyyiban mubarakan fihi mubarakan ‘alaihi kama yuhibbu robbuna wa yardho’,” kata Abdul Somad.

Lantas, usai salat, Nabi bertanya siapa yang membaca bacaan tersebut.

Sahabat pun mengangkat tangannya.

Lalu Nabi berkata “Aku lihat 39 malaikat turun dari pintu langit ingin mencatat dia yang engkau baca,” kata Ustadz Abdul Somad menirukan ucapan Nabi dalam kisah tersebut.

Baca Juga:   Apa Hukum Mengucapkan Selamat Natal? Ini Penjelasan Para Ulama

Menurut Ustadz Abdul Somad, inilah beberapa contoh hal yang tidak pernah dilakukan Nabi, tapi disetujui oleh Nabi.(arch)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *