Tips Hindari Asam Lambung Naik saat Puasa

Ilustrasi sakit asam lambung kronis atau GERD. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit asam lambung kronis atau GERD. (Shutterstock)

TajukRakyat.com,- Sejumlah masyarakat mungkin sering bertanya mengenai tips hindari asam lambung naik saat puasa Ramadan.

Sebenarnya, anggapan asam lambung naik saat menjalankan puasa Ramadan itu tidak dapat dibenarkan.

Menurut Ahli Gastroentero Hepatologi, dr Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH, FINASIM, pendapat dimaksud tidak benar adanya.

“Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal penyakit dalam Acta Medica Indonesiana, membuktikan bahwa keluhan GERD saat menjalani puasa Ramadan lebih ringan dibanding ketika tidak menjalani puasa Ramadan. Karena, puasa mendorong pola makan kita lebih teratur,” jelas dr Syifa.

Ia mengatakan, puasa menjadi detiksifikasi alami bagi penderita asam lambung.

“Dengan berpuasa, artinya kita melakukan detoksifikasi. Karena kita memberi signal kepada saluran cerna untuk beristirahat dari aktivitas mencerna makanan. Sehingga gerak organ pencernaan lebih senggang mengikuti ritme bulan puasa,” kata dr Syifa.

Baca Juga:   Sejarah 'Salam Tempel' saat Lebaran di Indonesia

Lantas, bagaimana tips hindari asam lambung naik saat puasa? Simak ulasannya.

1. Pastikan Sahur

dr Syifa menyarankan bagi penderita asam lambung untuk tetap melaksanakan sahur.

Sebab, hal ini sangat penting agar lemak mulai disimpan sebagai cadangan tubuh.

Pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat, agar memberi nutrisi pada tubuh.

“Jika sahur mendekati waktu imsak, konsumsi makanan berserat seperti roti gandum, telur, dan susu oats, bisa jadi solusi bagi pengidap asam lambung,” tambah dr Syifa.

2. Konsumsi makanan berserat 

Pengidap asam lambung disarankan mengonsumsi makanan berserat saat sahur.

“Manfaat serat tak hanya untuk melancarkan BAB, tetapi juga dapat membuat pengidap GERD kenyang lebih lama. Selain itu, untuk mengatasi kondisi dispepsia alias kembung, sebaiknya atur frekuensi makan dan menambah suplemen,” jelas dr Syifa.

Baca Juga:   Jumat Agung, Sejarah dan Maknanya Bagi Umat Kristiani

Salah satu suplemen tambahan yang mampu mengurangi risiko asam lambung naik adalah sarang burung walet atau birdnest.

Kandungan sarang burung walet yang tinggi akan serat, memang baik untuk kesehatan.

“Dengan tinggi serat, konsumsi sarang burung walet saat sahur atau berbuka bisa lebih cepat kenyang. Selama tidak ada vitamin C dosis tinggi, aman saja untuk dikonsumsi bagi pengidap asam lambung berat,” terang Syifa.

3. Minum obat secara teratur

Bagi pengidap asam lambung berat, dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Jika ingin menjalankan puasa, ada baiknya mengetahui sejauh mana kondisi fisik penderita asam lambung tersebut.

“Obat wajib diminum rutin sebelum makan sahur atau dalam keadaan perut kosong. Fungsinya untuk menjaga kestabilan tubuh selama 10-12 jam ke depan,” anjur dr Syifa.

Baca Juga:   24 Ucapan Selamat Natal 'Merry Christmas' Buat Dibagikan ke Keluarga dan Teman

4. Berbuka puasa secukupnya

Saat buka puasa tiba, penderita asam lambung disarankan untuk menghindari makan gorengan, ketan, serta mengonsumsi minuman asam, kecut, dan berkarbonasi.

“Ketika berbuka puasa, sistem pencernaan dalam mode lambat, sebaiknya berbuka dengan yang manis karena mudah dicerna, seperti kurma dan buah-buahan dengan kandungan air dan serat yang tinggi, seperti buah naga, pisang, dan semangka,” ungkapnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *