TajukRakyat.com,- Perayaan Idul Fitri kerap dijadikan momen untuk saling bersilaturahmi dengan keluarga ataupun kerabat.
Biasanya, di momen Lebaran ini, kita akan mengunjungi rumah-rumah tetangga dan sanak saudara untuk saling bermaaf-maafan.
Namun, ternyata bertamu ke rumah orang lain, baik itu saudara atau kerabat tak bisa dilakukan sembarangan.
Pasalnya, ada beberapa aturan dan adab bertamu yang wajib kamu ketahui.
Bahkan, beberapa diantaranya pernah disampaikan oleh Rasulullah S.A.W.
Tujuannya, agar mereka yang rumahnya dikunjungi tidak terbebani dengan kedatangan kita.
Lantas, apa saja adab bertamu tersebut? Berikut ulasannya.
1. Niat yang Baik
Saat hendak bertamu, umat Islam diharuskan memiliki niat yang baik, seperti untuk menyambung silaturahmi, menjenguk, dan sebagainya.
Di hari Lebaran merupakan waktu yang tepat untuk silaturahmi ke rumah kerabat atau saudara.
Pasalnya, saling berkunjung saat hari raya Idulfitri merupakan perkara yang disyariatkan dalam Islam.
2. Meminta izin
Datang bertamu ke rumah seseorang tanpa meminta izin, tidak dianjurkan oleh Rasulullah.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah menjelaskan batasan meminta izin untuk bertamu sebanyak tiga kali.
Dari Abu Musa Al-Asy’ary radhiallahu’anhu, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!’” (HR Bukhari dan Muslim).
3. Bertamu di waktu yang tepat
Kapan waktu yang tepat untuk bertamu ke rumah seseorang? Allah SWT sendiri telah menyebut adab bertamu dalam Al-Qur’an.
Dalam surat An Nur ayat 58 disebutkan untuk menghindari tiga waktu aurat dalam Islam, yakni sehabis Zuhur, sesudah Isya, dan sebelum Subuh.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya.(Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.”
Meminta izin terlebih dahulu ke rumah tujuan juga berguna agar penerima tamu dapat menyiapkan kondisi rumah.
4. Mengucapkan salam
Adab bertamu lainnya yang tak boleh terlewat yakni mengucap salam kepada tuan rumah.
Hal ini, sebagaimana firman Allah yang tercantum dalam pada surat Al Hijr ayat 51.
Artinya: “Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “Salaam”.
5. Bersalaman
Setelah mengucap salam, dilanjutkan dengan adab bertamu berikutnya yakni bersalaman atau berjabatan tangan
Ini merupakan salah satu hal yang cukup penting dengan tujuan menghormati penerima tamu.
Selain itu, berjabat tangan juga bisa untuk mempererat tali silaturahmi sesama umat Islam.
6. Sopan santun
Saat berada di rumah seseorang, diwajibkan untuk bersikap sopan santun dalam hal bertutur dan berperilaku.
Hindari perbuatan atau perkataan yang menyinggung atau menyakiti orang lain, terlebih setelah saling meminta maaf di Hari Raya Idulfitri.
7. Ikuti peraturan rumah
Saat kamu tiba, tanyakan dengan lembut bagaimana segala sesuatu dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman.
Misalnya terkait penggunaan sepatu di dalam ruangan, penggunaan pakaian saat berkunjung, dan lainnya.
Ada baiknya untuk menghindari pakaian yang terlalu ketat, terbuka, atau mencolok. Hal itu sebagai bentuk menunjukkan rasa hormat kepada tuan rumah.
8. Batasi penggunaan ponsel
Menghabiskan terlalu banyak waktu dengan wajah di depan layar ponsel akan membuat tuan rumah merasa bosan.
Cobalah untuk membatasi waktu pemakaian ponsel saat berkunjung ke rumah orang.
Periksa email, chat, ataupun notifikasi media sosial saat kamu sedang sendiri.
9. Jangan membuka lemari atau kulkas sembarangan
Etika lain yang tak kalah penting adalah tidak membuka kulkas sembarangan.
Jangan mengambil makanan, minuman, atau camilan tanpa seizin tuan rumah atau ketika belum dipersilakan.
Anda juga sebaiknya tidak membuka lemari pemilik rumah, karena hal tersebut merupakan privasi.
10. Masuk ke kamar tidur
Kamar tidur menjadi salah satu ruangan yang privasi bagi tuan rumah.
Oleh karena itu, tamu sebaiknya tidak langsung masuk ke kamar tidur tuan rumah.
Banyak orang tidak mengizinkan tamu masuk ke kamar tidur lantaran ruangan ini juga digunakan sebagai tempat bekerja.
Selain itu, kamar tidur juga terkadang dimanfaatkan sebagai ruangan untuk menyimpan berkas atau barang-barang penting.
11. Batas waktu bertamu
Batas waktu bertamu juga diajarkan dalam agama islam yang bertujuan kenyamanan kedua belah pihak.
Pasalnya, jika seseorang bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan memberikan rasa tidak nyaman dan membebani sang penerima tamu.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.”
Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah berkata, “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.” (HR Baihaqi)
Demikan beberapa penjelasan adab bertamu dalam ajaran agama islam yang bisa diterapkan saat silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri.(**)