TajukRakyat.com,Medan– Bentrokan antara mahasiswa UINSU dengan kelompok pemuda yang mengaku dari Universitas HKBP Nomensen sempat bikin heboh.
Aksi bentrokan terjadi pada Jumat (10/11/2023) sore kemarin.
Menurut informasi dihimpun tajukrakyat.com, bentrokan diduga karena masalah lapak dagangan.
“Yang saya dengar karena masalah lapak dagangan gitu bang,” kata Andi, mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Sabtu (11/11/2023).
Namun, Andi tidak tahu pasti lapak mana yang jadi awal mula sengketa.
Hanya saja, dari informasi yang ia dengar, kelompok penyerang ini sempat terlibat perselisihan di luar kampus.
“Awalnya cekcok di luar kampus bang. Setelah itu mereka masuk ke dalam (kampus) dan menyerang,” kata Andi.
Mahasiswa lain yang kebetulan tengah belajar pun heboh.
Mereka panik, lantaran mendengar teriakan dan caci maki di depan gedung Fakultas Tarbiyah.
“Ya, heboh kali semalam bang. Teriak-teriak, ada yang maki-maki gitu,” kata Andi.
Andi mengatakan, para penyerang terang-terangan mengaku dari Universitas HKBP Nomensen.
“Ngakunya dari Nomensen mereka,” ungkap Andi.
Senada disampaikan Annisa.
Mahasiswi berkerudung panjang ini mengatakan sempat ketakutan, karena pelaku penyerangan membabibuta.
Para pelaku mengaku dari Universitas HKBP Nomensen.
“Katanya mereka dari Nomensen bang. Saya lihat kemarin ada dua orang mahasiswa UINSU yang terluka. Takut juga lah kami, karena tiba-tiba masuk ke dalam kampus langsung menyerangg,” ungkap Nisa.
Ia berharap agar kasus ini diusut oleh polisi.
Pelakunya pun diminta untuk segera ditangkap dan dipenjarakan.
“Sempat ada pelemparan juga. Jendela dan lampu kena lempar batu,” kata Nisa.
Rektor UINSU, Prof Dr Nurhayati, MAg meminta agar para pelaku segera ditangkap dan diproses hukum.
“Meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki secara terukur terkait dengan oknum-oknum yang mengatasnamakan institusi dan melakukan kekerasan di kampus lain. Hal itu harus juga mendapatkan hukuman yang setimpal,” katanya.
Wakil Rektor III Universitas HKBP Nomensen Maringan Panjaitan mengatakan, jika benar ada mahasiswanya yang terlibat, maka pihak rektorat akan segera melakukan pemecatan.
“Siapa yang menjadi pelaku harus dihukum. Kalau ada terbukti mahasiswa kita pecat. Tetapi jika itu orang lain, maka kita tuntut. Karena siapapun bisa mngatasnamakan. Ini tugas polisi menyelidiki dan mengamankan,” kata Maringan.
Ia menduga, ada pihak-pihak tertentu yang mengaku-ngaku dan mengatasnamakan Universitas HKBP Nomensen saat bentrokan pecah.
Sebab, kata Maringan, selama dua minggu belakangan ini, pihak kampus tengah melaksanakan ujian.
“Dua minggu ini kami mengadakan ujian di kampus, dan kegiatan mahasiswa kami stop,” kata Maringan.
Ia mengatakan, pihak kampus tengah fokus menyelenggarakan ujian mahasiswa.
Soal adanya isu bahwa bentrokan dipicu masalah perebutan lapak dagangan, Maringan sudah melakukan pengecekan.
Menurut informasi, tidak ada UKM yang melaksanakan kegiatan di luar kampus.(arch)