Insiden Penikaman di Sydney Terulang Lagi, Seorang Uskup Jadi Korban

ILUSTRASI- Penikaman
ILUSTRASI- Seorang pria menjadi korban penikaman di Jalan Ayahanda

TajukRakyat.com,- Insiden penikaman kembali terjadi di Sydney, Senin (15/4/2024).

Kali ini korbannya adalah seorang Uskup yang bertugas di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley pada pukul 19.15 waktu setempat.

Adapun identitas pemuka agama yang terluka yakni Uskup Mar Mari Emannuel.

Saat insiden terjadi, sang Uskup tengah berada di altar.

Ketika itu pelaku mendekati altar, mengangkat tangan kanannya, dan menikam Uskup dengan pisau.

Sejumlah jemaat yang ada di dalam gereja pun panik.

Sebagaimana dilansir Independent, berdasarkan rekaman dari insiden yang disiarkan langsung di halaman YouTube gereja, tampak pemimpin Gereja Kristus Gembala yang Baik Asiria itu diserang oleh seorang pria yang mendekati altar.

Baca Juga:   Kiper Australia tak Mau Anggap Remeh Timnas Indonesia U-23

Dilaporkan, bahwa tiga orang jemaat juga terluka dalam serangan tersebut.

Kepolisian New South Wales mengatakan, bahwa petugas telah menangkap seorang pria setelah mendapat laporan adanya penikaman terhadap sejumlah orang di gereja tersebut.

Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden penikaman massal di mal Sydney, tepatnya di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction, yang menewaskan enam orang.

“Sebuah operasi polisi sedang berlangsung di Wakeley, menyusul laporan penikaman massal,” ucap seorang juru bicara Kepolisian New South Wales.

Baca Juga:   Sat Reskrim Dalami Pengakuan Mafia Judi Benny Tiohari, Buru DPO Samsul Tarigan

Juru bicara itu menjelaskan, petugas yang tergabung dalam Komando Area Kepolisian Kota Fairfield telah mendatangi sebuah lokasi di Welcome Street, Wakeley menyusul laporan bahwa sejumlah orang ditikam.

“Petugas menangkap seorang pria. Orang-orang yang terluka tidak mengalami cedera yang mengancam jiwa dan sedang dirawat oleh paramedis Ambulans New South Wales. Masyarakat diimbau untuk menghindari daerah tersebut,” jelas dia, dikutip dari The Guardian.

Sebelumnya, aksi serupa sempat terjadi pada Sabtu (13/4/2024) sekira pukul 16.00 waktu setempat.

Baca Juga:   Pancurbatu Ersada Sukses Gelar "Satukan Perbedaan Vol.3"

Dalam insiden itu, ada 7 orang yang meninggal dunia.

Pelakunya saat itu langsung ditindak tegas.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *