Sumut  

Beli Rokok Pakai Uang Palsu, Seorang Pria Nyaris Diamuk Massa di Simalungun

Khairul Imam (wajahnya diblur), lelaki yang nekat membeli rokok pakai uang palsu saat diamankan warga dan polisi, Minggu (30/7/2023) dinihari.
Khairul Imam (wajahnya diblur), lelaki yang nekat membeli rokok pakai uang palsu saat diamankan warga dan polisi, Minggu (30/7/2023) dinihari.

TajukRakyat,com,Simalungun– Seorang pria bernama Khairul Imam nyaris diamuk warga, karena ketahuan membeli rokok pakai uang palsu di warung yang ada di Huta Sukarakyat I, Kelurahan Kerasaan I, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun pada Sabtu (29/7/2023) kemarin.

Menurut informasi yang dihimpun tajukrakyat.com, pelaku Khairul Imam awalnya datang ke warung milik Emmy Paula Sidabutar (56) sekira pukul 23.30 WIB.

Lalu, pelaku berpura-pura membeli dua bungkus rokok Surya.

Baca Juga:   Jualan Narkoba di Warung Kopi, Pengedar Sabu Level Kampung Ditangkap Polsek Padang Bolak

Pelaku lantas menyerahkan uang pecahan Rp 100 ribu kepada pemilik warung.

Begitu menerima uang dari pelaku, pemilik warung curiga.

Sebab, warna dan bentuk uang sangat berbeda dengan uang asli.

Karena tak yakin, pemilik warung lantas memanggil saksi Anju Servus Situmorang (18) dan Hendrik Nainggolan (54).

Baca Juga:   Mengobati Stroke dengan Garam, Bisa Kah? Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar

Pemilik warung meminta kedua saksi untuk melihat uang milik Khairul Imam.

Setelah dicek, ternyata uang milik Khairul Imam itu palsu.

Sontak, pelaku pun langsung diamankan warga.

Polisi dari Polsek Perdagangan yang menerima informasi tersebut lantas mendatangi lokasi.

Baca Juga:   Maruli Simanjuntak Resmi Jabat KSAD Jadi Jenderal, Luhut Menangis

Pada Minggu (30/7/2023) dinihari, pelaku yang diamankan warga kemudian dibawa polisi ke Polsek Perdagangan untuk pengembangan.

Kapolsek Perdagangan, AKP Juliapan Panjaitan mengatakan, ada satu lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu yang disita dari pelaku Khairul Imam.

Juliapan pun mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan teliti.

Jangan sampai terkecoh dengan peredaran uang palsu.(arch)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *