TajukRakyat.com,Belawan – Ketua Umum DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pusat Laksamana (Purn) Sumardjono menegaskan selama ini produk nelayan Indonesia sebagian besar digunakan sebagai produk eksport ke negara maju, sedikit sekali yang terserap untuk pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri.
Kemungkinan budaya makan ikan
belum menjadi kebutuhan yang urgen atau pokok seperti halnya
kebutuhan komoditi kedelai untuk pemenuhan gizi atau protein
pangan dalam kehidupan.
“Budaya makan ikan hanya terjadi disebagian masyarakat Indonesia khususnya di Indonesia bagian tengah dan timur terlebih
di masyarakat pesisir pantai,” ujar Ketua Umum DPP HNSI Pusat Laksamana TNI (Purn) Sumardjono disela-sela pelantik kolektif DPD HNSI Sumut, DPC HNSI Kota Medan dan 15 DPC HNSI Kabupaten/Kota masa bakti 2024-2029.
Pelantikannya di Gedung OB Sya’ap Lantamal I Belawan, Medan, Jumat (31/5/24).
Sumardjono menambahkan, perlu kita sadarkan bersama bahwa Indonesia adalah negara Kepulauan terbesar di dunia dimana dua pertiga luas wilayahnya
berupa lautan.
Posisinya ada di equator, yang tidak pernah
mengalami musim dingin, artinya wilayah ini tempat tinggalnya ikan dan tumbuhan laut sepanjang waktu, hasil pangan dari laut dengan kualitas protein tinggi.
“Seharusnya produk inilah yang dijadikan komoditi pokok pangan masyarakat Indonesia guna menaikan kualitas SDM Indonesia dalam menghadapi
globalisasi seiring dengan tujuan didirikannya HNSI yakni untuk mewujudkan nelayan yang sejahtera,” harapnya.
Selain itu, tambah Sumardjono, perlu adanya kebijakan pemerintah dalam hal ekspor dan impor produk ikan, yang selama ini produk ikan tangkap dan
budidaya fokus untuk kegiatan ekspor guna mendapatkan devisa negara.
“Itu perlu dirubah untuk produk perikanan tangkap ataupun perikanan budidaya justru difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri sebagai yang utama dan sebagian untuk ekspor,” ujarnya.
“Dari uraian di atas, untuk itu perlu ada
kebijakan tentang pengelolaan ikan ini terkait untuk menyejahterakan masyarakat nelayan, disisi lain untuk kegiatan bersifat nasional yaitu gerakan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, untuk menghadapi persaingan global yang sudah berlangsung,” tuturnya.
Ia juga menambahkan selama ini produk nelayan sangat sedikit sekali berperan dan budaya makan hasil kelautan berkurang.
Karena bahan pangan dari hasil laut makanya budaya makan ikan hanya terjadi di sebagian saja khususnga WITA dan WIT.
Oleh sebab itu, perlu ada langkah kebijakan yang sifatnya mengikat antara lain merubah budaya Bangsa Indonesia yang selama ini dalam
pemenuhan protein bergantung protein nabati, dirubah untuk gemar makanan laut.
Kebijakan ekspor ikan dan komoditi laut lainnya lebih diutamakan untuk tujuan pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri serta meningkatkan produk pangan hasil laut, selain usaha
perikanan tangkap, lebih ditingkatkan kepada perikanan budidaya baik dilaut maupun di darat sehingga kesejahteraan nelayan terwujud sesesuai dengan tujuan didirikannya HNSI.
“Azlinda Marpaung selaku Ketua DPD HNSI Sumut, akan membawa kemajuan dan peningkatan kesejahteraan nelayan di Sumut,” harapnya
Kepada Ketua HNSI Sumut Azlinda Marpaung, Ketua HNSI Kota Medan Rahmam Gafiqi SH serta pengurus 15 Kab/Kota, Ketum DPP HNSI meminta agar seluruh pengurus yang baru dilantik terus berkiprah hingga kesejahteraan nelayan terwujud
Sementara itu, Ketua DPD HNSI Sumut Azlinda Marpaung dalam sambutannya meminta dukungan (support) dari instansi terkait karena banyaknya masalah nelayan di Indonesia.
“Mari sama-sama kita perjuangkan nasib nelayan. Mari sejumlah istansi terkait membantu HNSI untuk menyejahterakan nelayan. Mari kita makan ikan karena ikan bergizi dan mengandung protein yang tinggi sehingga Indonesia menjadi negara maritim meskipun masih banyak anak-anak yang kurang gizi,” pungkasnya.
Usai pelantikan, Ketum DPP HNSI Laksmana TNI (Purn) Sumardjono menyerahkan pataka HSNI kepada Azlinda Marpaung, memasangkan pin HNSI kepada para pengurus rukun serta pemotongan nasi tumpeng memeriahkan HUT HNSI ke 51.
Hadir dalam acara pelantikan tersebut Edy Rahmayadi, Prof Ridha Dharmajaya selaku “Ayah Nelayan”, Sekjen DPP HNSi Anton Leonard, Sp,MM, Bendahara Umum DPP HNSI Dewi Angreani dan pengurus lainnya.(*)