DPRD Medan Pertanyakan Transparansi “Lampu Pocong” : Pengerjaan Proyek Tidak Profesional

Drs H Hendra DS.(ist)
Drs H Hendra DS.(ist)

TajukRakyat.com,Medan – Ketua Fraksi Hanura, PSI, PPP (HPP) DPRD Medan, Drs H Hendra DS, mempertanyakan proyek penataan lansekap di delapan ruas jalan Kota Medan atau lebih dikenal dengan istilah proyek ‘lampu pocong’.

Pasalnya, Hendra menilai hingga saat ini Pemko Medan tidak kunjung transparan terhadap proyek yang berakhir dengan status total lost tersebut.

Meskipun disebutkan, pihak kontraktor telah mengembalikan uang proyek gagal tersebut kepada Pemko Medan.

Adapun nilai uang yang dikembalikan pihak kontraktor, yaitu sebesar nilai uang yang sempat dikeluarkan Pemko Medan untuk pembangunannya, yakni Rp. 21 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp. 25,7 miliar.

“Kita mempertanyakan transparansi dan tindaklanjut dari proyek “lampu pocong” yang ada di 1.700 titik itu,” ucap Hendra DS, saat membacakan pemandangan umum fraksinya terhadap Ranperda tentang Laporan Pertanggungjawaban (Lpj) Pelaksanaan APBD Kota Medan Tahun 2023, dalam rapat paripurna, kemarin.

Baca Juga:   Kasus Penembakan Pelajar SMP di Sergai Mulai Terungkap, Pelaku Diduga Oknum TNI

Hendra mengatakan, seharusnya ada transparansi penyelesaian kasus proyek “lampu pocong” yang gagal karena pengerjaannya yang tidak profesional.

“Kami berharap jangan ada lagi proyek-proyek yang kurang menyentuh masyarakat dengan anggaran besar seperti “lampu pocong”, namun hasilnya nihil.

“Padahal kita tahu proyek ini bernilai besar dan menggunakan uang rakyat,” ujarnya.

Dijelaskan Hendra, hal-hal seperti itu dapat menghambat pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Kota Medan. Termasuk di tahun 2023, pembangunan infrastruktur di Kota Medan dinilai tidak sesuai target.

Baca Juga:   Papan Reklame di Depan Kantor Wali Kota Binjai Tumbang Mengenai Mobil Avanza

“Sebab daya serap anggaran belanja daerah pada Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan hanya mampu menyerap belanja 68,64 persen atau Rp. 988 miliar dari total Rp. 1.4 triliun,” katanya.

Diterangkan Hendra DS meningkatnya pembangunan infrastruktur tidak sejalan dengan daya serap anggaran pada OPD di lingkungan Pemko Medan. Tentunya, daya serap alokasi belanja seperti ini jauh dari kata maksimal.

Tidak sampai di situ, Hendra juga mempertanyakan progres proyek pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka, Islamic Center, Stadion Teladan dan Stadion Kebun Bunga, serta proyek raksasa lain yang ada di Kota Medan.

Baca Juga:   Loyalis Anies Diduga Sindir Bobby Soal Pembangunan Stadion, Sebut Proyek Lampu Pocong

“Kita minta proyek-proyek ini dapat selesai tepat waktu dengan hasil yang berkualitas,” terangnya.

Begitu juga soal pembangunan trotoar jalan yang terkesan terbengkalai dan semrawut sehingga menganggu kenyamanan para pengguna jalan.

Hendra meminta agar Pemko Medan dapat segera mengatasinya.

“Kondisi ini selain mengganggu estetika kota, juga berpotensi membahayakan pengendara kendaraan bermotor,” ungkap Drs H Hendra DS.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *