TajukRakyat.com,Siantar– Adrianus Sinambela (82), pria sepuh yang diketahui merupakan pensiunan TNI ditemukan membusuk di gorong-gorong Jalan Gotong Royong, Kelurahan Sigulanggulang, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar.
Warga curiga, bahwa kematian korban tidak wajar.
Sebelum ditemukan tewas membusuk, korban sudah hilang 10 hari dari rumah, atau sejak 21 Juli 2024 kemarin.
Keluarga sudah mencari kemana-mana, bahkan sampai melapor ke polisi.
Dari keterangan yang ada, jenazah korban ditemukan oleh warga yang hendak membersihkan gorong-gorong.
Kebetulan, warga tersebut hendak mengadakan acara kegiatan ibadah.
Saat mendekati gorong-gorong, tercium bau tak sedap dari dalam parit.
Ketika dicek, ternyata di dalam gorong-gorong ada jenazah yang sudah membusuk.
Setelah diidentifikasi, jenazah tersebut adalah Adrianus Sinambela, pria yang sudah 10 hari hilang dari rumah.
Menurut keterangan warga, sebelum ditemukan tewas, korban sempat dibonceng seseorang mengendarai motor.
Belum jelas siapa orang yang terakhir kali bersama korban.
“Bapak ini biasa diantar anak atau cucunya ke warung kopi. Kebetulan bapak ini senang melihat orang main catur,” kata Simanjuntak, warga sekitar.
Kemudian, korban juga biasanya makan di warung yang tak jauh dari rumahnya.
Sehingga ketika selesai makan, biasa dijemput juga oleh sang cucu.
Namun, di hari korban hilang, cucunya tidak menemukan lagi sang kakek.
Sejak saat itu, keluarga mulai melakukan pencarian.
Dari keterangan warga, selama ini korban sering berdagang minuman di gereja HKBP yang ada di depan rumahnya.
Korban juga sering terlihat menggunakan cincin emas dan membawa dompet.
“Enggak mungkin kan tiba-tiba bapak ini ada di gorong-gorong. Apalagi paritnya kering,” ungkap Simanjuntak.
Warga pun curiga, bahwa kematian korban tidak wajar.
Mereka berharap polisi bisa mengungkap kasus ini.
Proses Evakuasi Makan Waktu 4 Jam
Saat jenazah korban ditemukan, warga memadati lokasi kejadian.
Sehingga pihak BPBD Kota Siantar kesulitan melakukan proses evakuasi.
Karena jenazah ada di bawah beton, petugas kemudian mengebor beton tersebut.
Proses evakuasi sendiri memakan waktu 4 jam lamanya.
Setelah berhasil mengevakuasi jenazah korban, mayatnya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Tebingtinggi.
Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar, AKP Made Wira Suhendra mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini.
“Kami belum bisa menyimpulkan terkait apa penyebab kematian korban. (Soal luka) dalam tubuh korban, kami belum bisa sampaikan karena harus melewati proses autopsi dulu,” kata Made.(vid)