Lebih Jauh Skena Musik Underground Padang Sidempuan

Komunitas Sidempuan Bangkit/ist
Komunitas Sidempuan Bangkit/ist

TajukRakyat.com- Kota Padang Sidempuan, baru-baru ini sukses menggelar tur veteran death metal asal Jakarta, GrausiG. Ranah musik sidestream (underground) Padang Sidempuan ternyata cukup menarik untuk dikulik. Belum lama ini, kita sempat melakukan wawancara via WhatsApp dengan salah satu pelaku skena underground di kota salak, Joe yang merupakan vokalis unit metalcore, Rosalinda.

Menurut Joe, musik underground mulai menyentuh anak-anak muda di sana sekitar tahun 1990-an. Anak-anak muda Padang Sidempuan yang kala itu kuliah di Medan lah yang membawa dan mengenalkan musik underground khususnya metal di sana. Sebab, kala itu, di Medan juga sedang happening thrash metal.

Tak sekedar mendengar dan menikmati saja, mereka yang punya selera sama pada musik metal kemudian membentuk komunitas ” Sidempuan Underground” di medio 1997. “Momen yang membuat musik underground mulai banyak digemari di Padang sidimpuan waktu era Metalik Klinik 1 yang diisi Betrayer dan Tengkorak. Karena semuanya punya kecintaan yang sama terhadap musik underground khususnya metal maka dibentuklah Komunitas Sidimpuan Underground tahun 1997 yang sering ngumpul di rumah Hasyim vokalis Begujhad. Lalu ada Arief dan kawan-kawan dari Parsalakan yang juga ikut bergabung dengan band mereka Sampah Masyarakat,” kata Joe.

Baca Juga:   Hasil Imbang, Suporter PSMS Medan Ngamuk dan Obrak-abrik Stadion Baharoedin Siregar

Selain itu, anak-anak Zorboothus yang sering ditemui kawan-kawan Komunitas Sidempuan Underground saat berkunjung ke Medan juga memberi pengaruh besar bagi perkembangan komunitas ini. Melalui anak-anak Zorboothus mereka dikenalkan death metal, black metal dan grindcore. Dan akhirnya membentuk komunitas baru “Komunitas Thoruthano Grind Society Medan dan Sidempuan Rybuck Division.

“Maka berubahlah nama komunitas yang semula bernama ” Sidimpuan Underground menjadi “Thoruthano Grind Society Sidimpuan Rybuck Division” pada tahun 1998. Event yang pernah dibuat oleh kumunitas ini “Gebyar Musik Ketupat 1″ Tahun 1998 featuring Zorbhootus (Medan death drind) dan Gebyar Musik Ketupat 2” Tahun 1999 featuring Cranium (Medan groovy death metal),”ungkap Joe.

Dalam perjalanannya komunitas ini juga sempat mengalami pasang-surut. Regenerasi dan tren musik mungkin sedikit banyaknya berpengaruh terhadap eksistensi komunitas ini. Baru pada tahun, 2018 para pelaku underground generasi 1990-an dengan generasi awal 2000-an di antaranya, Guru, Ios, Papa Romy, Joe, Iwan Hiphop, Zega dan kawan-kawan sering ngumpul dan bertemu di Siborang. Atas dasar membangkitkan kembali ranah underground di Padang Sidempuan mereka bersepakat membentuk “Komunitas Sidempuan Bangkit”.

Baca Juga:   Wajah Lebam, Pria Tanpa Identitas Tewas di Atas Meja Pedagang Pisang

Momen terbentuknya komunitas ini, hampir bersamaan dengan jadwal tur unit death metal asal Jakarta, Siksa Kubur ke Sumatera. Kota Padang Sidempuan mendapat kesempatan menjadi salah satu kota tujuan tur Siksa Kubur. Pada 17 September 2018 Siksa Kubur menjajal Padang Sidempuan sekaligus menandai kebangkitan ranah musik underground di kota tersebut.

Usai terbentuk, komunitas ini aktif menggelar berbagai pertunjukkan musik. Sampai momen Covid-19 melanda saat semua aktivitas terbatas dilakukan mereka mulai mengurangi intensitas kegiatan. Tak mau ide dibatasi Covid-19, pada tahun 2021 muncul ide untuk merilis album kompilasi.

Joe dan Papa Romy yang menginisiasi ide ini, kemudian menghubungi band-band di Komunitas Sidempuan Bangkit yang telah memiliki karya sendiri untuk ikut berpartisipasi. Setelah melalui berbagai proses akhirnya album kompilasi pertama bertajuk “Sidempuan Bangkit Kompilasi Vol 1” rilis dalam bentuk fisik (CD) di awal tahun lalu. Delapan band pengisi album kompilasi edisi perdana ini yaitu, Rosalinda, Atomrom, Torrent, Benteman, Unheard, Habo, Faceoff dan Campdark.

Baca Juga:   Besok, Massa Aliansi Ormas Islam Sumut Geruduk Konjen Swedia di Medan

“Salah satu alasan kita buat album kompilasi ini supaya kawan-kawan tidak pernah capek untuk bermusik dan berkarya membuat lagu sendiri. Ke depan mudah-mudahan di album kompilasi Sidimpuan Bangkit ke 2, band yang ikut berpartisipasi makin banyak,” harap Joe.

Komunitas Sidempuan Bangkit terus bergerak. Baru-baru ini, atas upaya maksimal yang dilakukan Ios, Iwan Hiphop dan Joe, Sidempuan Bangkit menjamu veteran death metal asal Jakarta, GrausiG dalam rangkaian tur “Anmoni Annihillation Sumatera Tour 2023”. Ini sekali lagi menjadi bukti eksistensi komunitas dan musik bawah tanah di Padang Sidempuan patut diacungi jempol. Salut buat teman-teman Sidempuan Bangkit. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *