TajukRakyat.com, – Idul Fitri merupakan momen untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan selama Ramadan dan memperkuat hubungan sosial serta spiritual di antara umat Muslim.
Perayaan Idul Fitri bervariasi di berbagai negara. Di Indonesia, misalnya, ada tradisi halal bihalal yang melibatkan kunjungan antar individu dengan status sosial berbeda untuk saling memaafkan.
Sementara itu, di Arab Saudi, perayaan cenderung lebih sederhana dengan fokus pada ibadah.
Idul Fitri dirayakan dengan cara yang berbeda di Indonesia dan Arab Saudi karena pengaruh budaya, tradisi, dan kebiasaan masyarakat masing-masing.
Berikut adalah perbedaan utama antara perayaan Idul Fitri di kedua negara:
1. Malam Takbiran
– Indonesia: Malam takbiran dirayakan dengan sangat meriah. Umat Muslim mengumandangkan takbir sambil mendentumkan bedug di masjid atau dalam pawai keliling.
Pawai takbiran sering melibatkan kendaraan hias dan lampu warna-warni yang membuat suasana semakin semarak.
– Arab Saudi: Takbir hanya dikumandangkan di masjid tanpa penggunaan bedug atau pawai keliling. Suasana malam Idul Fitri lebih tenang, meskipun beberapa keluarga tetap begadang untuk menyambut hari raya.
2. Tradisi Makanan
– Indonesia: Hidangan khas seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan sambal goreng menjadi menu wajib di meja makan saat Idul Fitri. Makanan ini biasanya disantap bersama keluarga besar setelah shalat Idul Fitri.
– Arab Saudi: Tradisi makan pagi disebut fatur Idulfitri, dengan menu khas seperti debyaza (hidangan berbahan aprikot dan kacang-kacangan) dan nady (daging kambing atau domba). Hidangan berbahan keju dan roti juga umum disajikan.
3. Silaturahmi
– Indonesia: Tradisi halal bihalal menjadi ciri khas, di mana masyarakat saling berkunjung untuk meminta maaf dan mempererat hubungan keluarga serta tetangga. Acara ini sering melibatkan komunitas besar.
– Arab Saudi: Silaturahmi dilakukan dengan mengunjungi rumah anggota keluarga tertua, biasanya kakek atau kakak tertua. Anak-anak juga menerima uang lebaran (eidiya) sebagai bagian dari tradisi.
4. Pakaian Baru
– Indonesia: Membeli pakaian baru untuk dikenakan saat Idul Fitri adalah tradisi umum, tetapi tidak selalu menjadi prioritas utama. Banyak orang fokus pada persiapan makanan dan dekorasi rumah.
– Arab Saudi: Membeli pakaian baru adalah bagian penting dari perayaan. Pria biasanya membeli thobe (jubah panjang khas Timur Tengah) dan ghutra (penutup kepala), sementara wanita memilih gaun elegan untuk acara keluarga.
5. Salat Idul Fitri
– Indonesia: Salat Id biasanya dilakukan di masjid atau lapangan terbuka yang disiapkan khusus untuk menampung jamaah dalam jumlah besar.
– Arab Saudi: Selain masjid, ruang terbuka seperti alun-alun atau bahkan area parkir sering digunakan untuk salat Id, dengan karpet khusus disiapkan untuk kenyamanan jamaah.
6. Penentuan Hari Raya
– Indonesia: Penentuan 1 Syawal sering kali berbeda dengan Arab Saudi karena perbedaan metode melihat hilal (rukyat atau hisab).
Indonesia kadang merayakan Idul Fitri sehari setelah Arab Saudi karena posisi geografis yang lebih timur.
– Arab Saudi: Penentuan hari raya lebih cepat karena posisi bulan lebih tinggi dan jarak bulan dari matahari lebih besar dibandingkan Indonesia.
Perbedaan ini mencerminkan kekayaan budaya masing-masing negara dalam merayakan Idul Fitri, meskipun esensi utamanya tetap sama: rasa syukur, kebersamaan, dan mempererat hubungan sosial serta spiritual.(*)