TajukRakyat.com- Kemunculan unit death metal asal Medan,Oxtara di ranah musik metal Medan seakan membawa angin segar dan kembali meramaikan skena musik metal Medan. Band yang diperkuat Tri Putra Ginting (vokal), Bina Persada Lingga (gitar) dan Muhammad Fauzan Lubis (drum) langsung menggeber dengan singel perdananya bertitel “Hyper Space” yang bercerita seputar kehancuran luar angkasa serta kepunahan umat manusia yang disebabkan oleh unknown object yang menghantam alam semesta.
Bahkan, Oxtara kini tengah persiapan lanjut ke singel kedua. “Karena mendapat sambutan yang cukup hangat. Kami sedang persiapan menuju ke singel kedua. Kalau di singel perdana “Hyper Space” menyoroti isu kehancuran semesta di singel kedua nanti bakal menyoroti isu lain. Isu atau tema yang diangkat menjadi sebuah lahu biasanya random. Mana yang kami rasa cocok untuk dijadikan lagu bakal kami eksekusi,”sebutnya.
Awal mula terbentuknya, Oxtara bermula pada 2019 mereka sempat membentuk band, Regicide yang memainkan brutal death metal. Band ini sempat melakukan beberapa kali pertunjukkan acara musik di Medan. Tapi sayang, band ini harus bubar jalan dalam belum sempat merilis karya.
Beberapa tahun berselang, Bina (gitar) kembali bertemu dengan Fauzan (drum) dan membahas untuk buat projek baru. Mereka pun bersepakat dan komit untuk kembali menggarap band baru dan mengajak Putra untuk mengisi lini vokal.
‘Kami sepakat komitmen ulang untuk buat band deathmetal dan tidak ada lagi drama-drama antarpersonel,”jelasnya.
Usai bersepakat buat band lagi, mereka juga menyepakati untuk tidak lagi menggunkan nama band lama mereka Regicide. Salah satu alasannya, nama tersebut juga digunakan oleh salah satu band di Bali. Mengantisipasi ke depannya bakal terjadi masalah jika mereka menggunakan nama yang sama,akhirnya mereka memilih nama baru yaitu,Oxtara yang berasal dari kata Ostara yang berarti dewa matahari dan kesuburan dalam mitologi Jermanik. Nama-nama seperti Necrophagist, Suffocation, Pargochy dan Djin menjadi inspirasi karya-karya Oxtara. (SM)