TajukRakyat.com, Medan- SMA Panca Budi Medan mengadakan kegiatan Studi Pengabdian Masyarakat Desa (SPMD) di Desa Nagori Lawan, Kecamatan Dolok Kataran, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, pada 4 hingga 6 Februari 2025. Kegiatan ini melibatkan 67 siswa dan 8 guru pembimbing yang bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam kehidupan sosial masyarakat pedesaan.
Kegiatan SPMD merupakan agenda tahunan SMA Panca Budi Medan sebagai bentuk pengabdian siswa kepada masyarakat. Para siswa berpartisipasi dalam berbagai aktivitas bersama warga, seperti membantu dalam proses jual beli, bertani, bercocok tanam, hingga panen. Melalui kegiatan ini, siswa dapat merasakan langsung bagaimana kehidupan masyarakat yang mengandalkan pertanian dan usaha lokal sebagai sumber penghidupan.
Hadir dalam kegiatan ini Koordinator Perguruan Panca Budi Medan, Ronny Irwanto, S.S., Kepala Desa Purba, Kepala Dusun Muhammad Rohim, serta tokoh masyarakat H. Sabar. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan penuh terhadap program pengabdian yang dijalankan oleh SMA Panca Budi Medan.
Dampak positif dari kegiatan ini sangat dirasakan oleh para siswa. Mereka mendapatkan pengalaman baru dalam bersosialisasi secara langsung dengan masyarakat, sesuatu yang tidak selalu mereka peroleh dalam lingkungan akademik di sekolah. Dengan tinggal di rumah induk semang selama kegiatan berlangsung, siswa dapat lebih memahami kehidupan masyarakat yang menggantungkan hidup dari pertanian, perikanan, serta produksi gula aren.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Panca Budi Medan, Adlin Khairi Sitepu, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat besar dalam pembentukan karakter siswa. “Dengan mengikuti kegiatan ini, siswa dapat belajar memahami kehidupan masyarakat secara langsung serta menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Respon positif juga datang dari masyarakat setempat. Mereka merasa senang dan menyambut baik kehadiran siswa SMA Panca Budi Medan di desa mereka. Warga bahkan menyatakan bahwa SMA Panca Budi Medan adalah satu-satunya sekolah yang pernah mengunjungi dan mengadakan program pengabdian di desa mereka. Mereka juga berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menerima dengan tangan terbuka jika sekolah ingin kembali mengadakan program serupa di masa mendatang.
Para guru pendamping turut mengamati dan mengevaluasi kegiatan siswa selama di lapangan. Setelah kegiatan berakhir, mereka mencatat berbagai pengalaman berharga yang didapat oleh siswa dan masyarakat. Diharapkan, kegiatan SPMD ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa dalam mengembangkan kearifan lokal serta berkontribusi dalam membangun kehidupan masyarakat sekitar. Dengan demikian, mereka mampu memahami dan menghayati berbagai persoalan kehidupan yang ada di pedesaan secara lebih mendalam. (SM)