SOSOK Ganjar Pranowo, Calon Presiden dari PDI Perjuangan

Sosok Ganjar Pranowo, calon presiden PDI Perjuangan yang baru saja ditunjuk Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Sosok Ganjar Pranowo, calon presiden PDI Perjuangan yang baru saja ditunjuk Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

TajukRakyat.com,- Setelah resmi ditunjuk sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, sosok Ganjar Pranowo mulai dicari netizen.

Sebagaimana diketahui, sosok Ganjar Pranowo saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo lahir pada 28 Oktober 1968 di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo adalah anak pasangan S Pamudji dan Sri Suparni.

Baca Juga:   Gerakan Kemanusiaan di Sumut Kumpulkan Rp 1,6 Miliar untuk Palestina

Ia anak kelima dari enam bersaudara.

Adapun saudaranya yang lain yakni Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan Nur Hidayati.

Namun, nama Ganjar Pranowo ternyata telah mengalami perubahan sejak ia mulai duduk di bangku sekolah.

Sebelum menyandang nama Ganjar Pranowo, kedua orangtuanya memberi nama Ganjar Sungkowo.

Pergantian nama itu diberikan orangtua Ganjar lantaran khawatir sang anak akan mendapat kesialan.

Baca Juga:   Makna Dibalik Pengumuman Ganjar Pranowo Calon Presiden, PDI-P Sumut: Insya Allah Menang 2024

Bila nama Sungkowo tetap menempel pada nama Ganjar, kedua orangtua khawatir sang anak kelak selalu berkubang dengan kesusahan.

Atas kekhawatiran itu, nama Sungkowo kemudian diganti menjadi Pranowo.

Ganjar sendiri merupakan anak seorang polisi.

Ayahnya dahulu pernah dikabarkan mendapat tugas mengikuti operasi penumpasan PRRI atau Permesta.

Sedari kecil, Ganjar sudah menunjukan jiwa kepemimpinannya.

Baca Juga:   Nongkrong Sambil Bawa Sabu, Tukang Las dan Pengangguran Diciduk Polres Tebingtinggi

Hal itu terbukti saat Ganjar sekolah dasar.

Ganjar Pranowo kerap terpilih menjadi ketua kelas.

Saat akan memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo mengikuti tempat dimana ayahnya ditugaskan.

Ganjar melanjutkan studinya di SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

Di SMA dia aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan atau Dewan Ambalan.

Baca Juga:   Maling Motor yang Sempat Terekam CCTV Akhirnya Ditangkap

Saat akan lulus SMA tahun 1980, ayahnya pensiun dari kedinasan di Polri.

Untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibunya membuka warung kelontong.

Sementara Ganjar juga pernah merasakan berjualan bensin di pinggir jalan.

Setelah kelulusan SMA tiba, Ganjar melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum di Universitas Gadjah Mada.

Di kampus, ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Baca Juga:   Memalukan, Oknum ASN Kota Sibolga Ketahuan Maling 6 Jeriken BBM Solar

Selama masa kuliah, Ganjar pernah mengambil cuti kuliah dua semester.

Hal itu dilakukannya karena tidak memiliki biaya kuliah lagi.

Ganjar mengakui jika ia memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah.

Ganjar pernah turut andil mendemo rektor UGM periode 1986-1990, yaitu Koesnadi Hardjasoemantri.

Pada tahun 1994, Ganjar bertemu dengan Siti Atikoh Supriyanti ketika sedang KKN di Temanggung, Jawa Tengah.

Atikoh merupakan seorang anak dari tokoh Nahdlatul Ulama dari Purbalingga, Jawa Tengah.

Baca Juga:   Menteri BUMN Erick Thohir Calonkan Diri Jadi Ketua Umum PSSI

Seusai Ganjar Pranowo lulus dari Fakultas Hukum UGM, dia bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta, yaitu PT Prakarsa.

Ganjar juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.

Ganjar aktif di GMNI dan mengagumi sosok Soekarno.

Ganjar juga menjadi simpatisan PDI kala itu.

Pada tahun 1996, PDI memiliki konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno.

Baca Juga:   Bus Listrik Mogok Videonya Viral, Kadishub Bantah

Ganjar berada di kubu Megawati, meskipun pada kenyataannya ayah Ganjar merupakan seorang polisi dan kakaknya merupakan seorang hakim yang mana oleh Orba seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan harus mendukung Golkar sepenuhnya.

Dan pada akhirnya, Ganjar memilih berkarir politik melalui Partai PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

Sebelum dan saat menjadi gubernur, Ganjar dikenal memanfaatkan media sosial Twitter untuk berkomunikasi dengan publik.

Dalam suatu pelantikan penjabat sementara kepala daerah, ia meminta para pejabat untuk aktif di media sosial agar bisa cepat menerima komplain dari warga, serta menanggapi dan mengetahui informasi terbaru dari daerah masing-masing.

Baca Juga:   Presiden Jokowi Terima Pengurus PWI Pusat Hasil Kongres di Bandung

Menurut Ganjar, melalui media sosial, dirinya bisa mendengarkan masukan, kritik, bahkan mendengarkan protes dari masyarakat yang tidak suka dengan kebijakannya dalam memimpin Jawa Tengah.

Riwayat Pendidikan

SDN 1 Kutoarjo

SMPN 1 Kutoarjo

SMA BOPKRI I Yogyakarta

Universitas Gadjah Mada, Fakultas Hukum

Universitas Indonesia, Pascasarjana Ilmu Politik

Karir

Konsultan HRD PT. Prakarsa 1995-1999

Anggota Komisi IV DPR RI 2004-2009 (Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan) 2004-2009

Wakil Ketua Komisi II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan Dan Reforma Agraria) 2009-2013

Anggota Pansus Angket Bank Century di DPR RI 2009-2010

Anggota Timwas Century di DPR RI 2010-2013

Ketua Pansus Ruu tentang Partai Politik di DPR RI 2007-2009

Ketua Pansus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR RI 2007-2009

Anggota Badan Legislasi DPR RI 2004-2010

Sekretaris Fraksi PDIP MPR RI 2009-2010

Sekretaris I Fraksi PDIP DPR RI 2007-2009

Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI 2010-2013

Gubernur Jawa Tengah 2013-2018

(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *