Vokalis Peach Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan

Vokalis Peach mendapat perlakuan kurang menyengkan saat tur ke KL/Ist

TajukRakyat.com- Aca frontgirl kuartet hardcore asal Kota Medan, Peach mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat menggelar tur perdananya di Kuala Lumpur, Malaysia baru-baru ini. Sang vokalis mengalami tindak kekerasan seksual dan verbal oleh salah seorang penonton yang hadir di acara bertajuk “Split Tongue Release Party”.

Dilihat dari akun instagram Peach, kejadian itu berlangsung di tengah moshpit. Saat itu Aca sedang menyaksikan penampilan Split Tongue. Ia didorong dari belakang dan tangan seseorang memegang area payudara. Awalnya ia mengira akan diangkat ketika berada di area moshpit. Namun, posisi tangan pelaku sangat lama di area sensitif tersebut.

Aca mencoba untuk melepaskan tangan pria itu dari badannya dengan cara membungkuk. Kemudian dia berputar ke arah belakang untuk mencari orang yang dikenal di area moshpit. Lalu Afifah (penonton Georgeous Eye) ” Are You Okay”. Aca hanya bisa melihat gestur badan dan bibirnya karena acara sedang berlangsung. Lalu Aca berjalan menuju ke arah Afifah yang kemudian bertanya mengapa Aca ketakutan. Aca menjelaskan ada pria yang memegang payudaranya. Kemudian Afifah mengajak Aca ke toilet untuk menenangkan diri.

Sewaktu di toilet salah seorang panitia mendatangi Aca bertanya perilah ciri-ciri pelaku dan meminta Aca menunjukkan siapa oknum tersebut. Dalam keadaan sadar dan yakin Aca menjawab dengan memaparkan ciri-ciri oknum yaitu baju tanpa lengan dengan kemeja flanel motif kotak-kotak merah yang diikat di pinggang. Namun Aca kurang yakin dengan warna kemeja flanel tersebut karena lighting di venue juga berwarna merah.

Baca Juga:   Tepat Dihari Jadi ke-14, Vintage Glasses Siap Panaskan F1H2O

Aca dan panitia kembali ke area pertunjukkan. Aca menunjuk oknum tersebut, secara spontan oknum tersebut ada di depan pintu. Respon orang tersebutpun mengelak/melakukan tindakan difensif/ membela diri dengan mengatakan bahwa dia bukan pelakunya. Sambil menjelaskan posisi oknum tersebut tidak di belakang Aca. Panitia, Aca, oknum dan teman oknum lalu dibawa turun ke bawah untuk melakukan mediasi.

Poin mediasi, oknum tersebut melakukan pembelaan diri dibantu dengan teman wanitanya. Proses mediasi tidak ada proses debat, keseluruhan hanya pembelaan dari oknum. Sehingga panitia/mediator memisahkan oknum dengan Aca. Poin klarifikasi dan statment dari oknum merupakan pembelaan diri dan justifikasi bahwa hal tersebut bisa saja terjadi di dalam moshpit sambil mengatakan “Jika seseorang tidak bisa menghandle kontak fisik saat acara hardcore, lebih baik datang ke acara yang tidak lebih agresif seperti Artic Monkeys”. Oknum tersebut juga mengatakan bahwa Peach tidak memenuhi standar untuk acara hardcore dan bersumpah merusak reputasi Peach atas insiden ini. Oknum tersebut juga mengacungkan jari tengah kepihak Peach.

Proses mediasi ini tidak menunjukkan keputusan baik antara Aca dengan oknum tersebut. Pihak panitia hanya menanyakan apa keinginan Aca. Aca menjawab ” Aku tak ingin melihat oknum ini lagi”. Sehingga Aca dan Peach memutuskan kembali ke penginapan.

Baca Juga:   5 Bulan Buron, Maling Motor di Belawan Akhirnya Diringkus

Setelah Peach kembali ke penginapan, panitia kembali mendatangi oknum tersebut untuk meminta klarifikasi. Poin-poin tersebut akan dilampirkan bersama keterangan saksi, Afifah. Keesokan harinya, Aca kembali bertemu dengan panitia. Dan panitia secara terbuka meminta maaf atas insiden tersebut. Serta berjanji akan membantu proses selanjutnya, sebagaimana harapan Aca adalah permintaan maaf dari oknum tersebut.

Kesimpulan: 1, Peach sangat berterimakasih kepada teman-teman di KL karena telah memberikan kesempatan untuk menjadi penampilan di acara tersebut. 2, Hingga saat ini korban masih dalam keasaan shock dan trauma atas insiden ini. 3, Peach juga berterimakasih kepada panitia dan teman-teman di KL yang membantu proses mediasi sewaktu kejadian berlangsung. Walaupun belum menemui titik terang dalam insiden ini. 4, Peach berterimakasih kepada Afifah, Prospexx, Reza Hellowar, Georgeus Eye dan Split Tounge selaku panitia yang turut mengawal kejadian ini dan berharap teman-teman di sana tetap membantu mengawal insiden ini. 5, Peach menuntuk maaf dari oknum atas sikap dan perbuatannya. 6, Keberangkatan Peach dalam ranka First Tur ke KL secara tulus untuk membangun jaringan pertemanan yang baik. Besar harapan kami, bila terjadi kondisi seperti ini, ada tindakan kooperatif dari oknum tersebut dan meminta maaf secara terbuka atau personal. 7, Peach sebagai pelaku skena yang ada di Medan beberapa kali terlibat dalam event organizer dan acara hardcore. Peach juga turut andil dalam menghandle teman-teman penampil dari luar kota maupun luar negeri dan memperlakukannya semua dengan baik. Maka dari itu, tindakan yang dilakukan oleh pelaku yang terdiri dari kekerasan seksual dan penyerangan secara verbal bukanlah hal yang seharusnya terjadi. 8, Peach bersama teman-teman 061 Hardcore akan tetap mengawal kejadian ini, untuk perlindungan korban secara mental dan keamanan untuk semua orang terutama perempuan, juga untuk band-band yang akan melakukan tur ke lokasi kejadian. 9, Peach berharap bahwa semua yang terlibat dalam acara tersebut tetap berpihak pada korban. 10, Tidak ada satu pihakpun yang menginginkan insiden ini terjadi. Peach berharap untuk ke depannya, semua pihak dapat menemukan solusi yang lebih efektif dan berani untuk blacklist para pelaku kekerasan seksual dari ruang skena di manapun itu. (SM)

Baca Juga:   Muhammadiyah Umumkan Idul Fitri 10 April 2024

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *