Sumut  

170-an Pengungsi Rohingya Terdampar di Kabupaten Langkat

Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat usai terdampar di Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (14/11/2023). (ANTARA FOTO/Joni Saputra)
Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat usai terdampar di Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (14/11/2023). (ANTARA FOTO/Joni Saputra)

TajukRakyat.com,Langkat– Perahu yang membawa sekitar 170-an pengungsi Rohingya terdampar di perairan Desa Kwala Besar, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Minggu (31/12/2023).

Dari keterangan warga, pengungsi Rohingya yang terdampar itu mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Karena kondisinya memprihatinkan, ada beberapa warga yang kemudian memberi mereka makan.

Namun begitu, Kepala Desa Kwala Besar, M Amirudin berharap agar pengungsi Rohingya tersebut bisa segera dievakuasi ke tempat lain.

Ia tidak ingin keberadaan pengungsi Rohingya ini memicu gesekan dengan masyarakat lokal.

Baca Juga:   Resep Puding Coklat Salad Buah Cocok untuk Menu Buka Puasa

“Masyarakat tadi juga saya himbau melalui pengumuman, Desa Kwala Besar menolak lah supaya untuk tidak bertempat tinggal atau bermukim di sini,” kata Amirudin, dikutip dari detik.com.

Ia mengatakan, menurut informasi yang ada, di beberapa wilayah lain, terjadi penolakan terhadap pengungsi Rohingya ini.

“Sebelum ada permasalahan, cuma sesuai kita dengar, di wilayah manapun tidak ada yang mau menerima mereka bertempat tinggal di desanya atau di wilayahnya,” ungkap Amirudin.

Karena masalah pengungsi Rohingya ini menjadi atensi pemerintah pusat, polisi bersama TNI turun ke Desa Kwala Besar.

Baca Juga:   6 Calhaj Asal Sumut Batal Berangkat Ke Tanah Suci

Petugas TNI dan Polri beserta pihak kecamatan dan desa mulai melakukan pendataan.

Sebagaimana diketahui, keberadaan pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh sempat menuai polemik.

Belakangan, karena banyaknya penolakan, terjadi konflik antara masyarakat Aceh dengan pengungsi Rohingya.

Bahkan, sempat terjadi pengusiran oleh sejumlah mahasiswa, hingga terjadi kericuhan.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *