TajukRakyat.com,- Aksi teror yang terjadi di gedung konser Crocus City, Rusia pada Jumat (22/3/2024) kemarin menewaskan sedikitnya 173 orang.
Diketahui bahwa, pelaku teror adalah anggota Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS.
Otoritas Rusia pada Minggu (25/3/2024) menghadirkan 4 tersangka yang telah melakukan penembakan dan penyerangan di lokasi kejadian.
Keempatnya ditangkap oleh kepolisian di wilayah Bryansk
Menurut laporan TASS, para pelaku secara resmi diidentifikasi sebagai warga negara Tajikistan.
Keempat pelaku tersebut bernama Saidakrami Muodali Rachabalizoda, Dalerdzhon Barotovich Mirzoyev, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.
Pengadilan merilis video yang menunjukkan petugas polisi membawa salah satu tersangka ke ruang sidang dengan tangan diborgol, serta foto pria yang sama yang duduk di dalam sangkar kaca untuk terdakwa.
Salah satu tersangka digiring dengan mata tertutup ke ruang sidang.
Saat penutup matanya dilepas, sebuah mata hitam terlihat.
Tersangka lainnya dibawa ke ruang sidang dengan menggunakan kursi roda.
“Para tersangka menghadapi dakwaan serangan teror yang dilakukan oleh sekelompok individu yang mengakibatkan kematian seseorang. Keempatnya mengaku bersalah,” tulis keterangan pengadilan yang dilaporkan TASS.
Sebelumnya pada Minggu, kelompok ISIS telah merilis rekaman baru serangan tersebut.
Rekaman video tersebut menguatkan klaim kelompok teror tersebut sebagai dalang pembantaian tersebut, meskipun Rusia berupaya untuk menyalahkan Ukraina, yang sedang berperang dengannya.
Rekaman tersebut, yang diterbitkan oleh kantor berita ISIS, Amaq, menunjukkan pelaku bersenjata memburu korban di lobi Crocus City dan melepaskan tembakan dari jarak dekat.
Pada satu titik, salah satu pelaku meminta yang lain untuk “membunuh para warga tanpa belas kasihan.”
Insiden di dekat Moskow ini merupakan serangan paling mematikan yang diklaim ISIS di wilayah Eropa, sekaligus menjadi serangan paling mematikan yang dilakukan di Rusia sejak pengepungan Beslan tahun 2004.
Presiden Rusia Vladimir Putin belum mengunjungi lokasi penembakan.
Kremlin menerbitkan rekaman yang menunjukkan presiden menyalakan lilin di sebuah gereja di kediamannya di luar Moskow pada Minggu malam untuk menghormati mereka yang meninggal dalam kejadian itu.
Meski telah ditegaskan ISIS, Putin mengklaim Ukraina telah “menyiapkan jendela” bagi para teroris untuk melintasi perbatasan dari Rusia ke Ukraina.
Ia bahkan tidak menyebut nama ISIS dalam pernyataan publiknya mengenai serangan tersebut.
“Media yang didanai negara dan pro-pemerintah Rusia telah diinstruksikan oleh pemerintahan Putin untuk menekankan kemungkinan “jejak” keterlibatan Ukraina dalam serangan itu,” menurut dua pegawai media pemerintah kepada media pemantau Rusia, Meduza, yang dikutip The Guardian.(**)