TajukRakyat.com,Medan – Target Perum Bulog menghentikan impor beras pada tahun 2025, dengan rencana menyerap seluruh produksi beras dalam negeri.
Hal itu disampaikan Direktur Human Capital Perum Bulog, Sudarsono Hardjosoekarto pada kegiatan penanaman bibit pohon alpukat hass.
Lokasinya di kawasan Arboretum Perum Jasa Tirta (PJT) I, Batu, Jawa Timur, Sabtu (14/12/24) kemarin.
“Kita masih menghitung proyeksi produksi dan serapan gabah dari petani agar target tersebut tercapai,” ujar Sudarsono dalam keterangan yang didapat pada Senin (17/12/24).
Pada masa tanam pertama yang diperkirakan panen pada Februari 2025, hasil produksi masih dalam tahap prediksi.
Sepanjang 2024, Bulog mencatat serapan beras dari petani sebesar 1,3 juta ton.
Bulog memiliki tiga pilar penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga.
Pilar ketersediaan menjamin stok pangan di seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil, dengan jaringan distribusi yang andal.
Pilar keterjangkauan memastikan akses masyarakat terhadap pangan pokok, terutama melalui penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) kepada kelompok berpenghasilan rendah.
Pilar stabilisasi berfungsi menjaga stabilitas harga melalui operasi pasar dan pengelolaan CBP, termasuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Sudarsono menekankan bahwa peran Bulog tidak hanya melindungi konsumen, tetapi juga petani, sehingga harga jual tetap wajar.
Program ini berupaya menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat.
Bulog juga menargetkan penyaluran bantuan pangan beras kepada penerima manfaat dengan tingkat pencapaian sekitar 80-90 persen.
“Kami optimistis penyaluran tahun 2024 bisa mencapai 100 persen,” katanya.
Selain itu, Bulog berencana menjalin kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam Program Makan Bergizi Gratis (BGM).
Nota kesepahaman antara kedua lembaga ini akan segera ditandatangani.
“Kami telah melakukan komunikasi intensif dengan BGN untuk mengimplementasikan program ini,” ungkapnya.(*)