Houthi Yaman Rudal Kapal AS, Tegaskan Dukung Palestina

Rudal yang diluncurkan dari kawasan yang dikuasai Houthi merusak kapal komersial di Laut Merah.(tangkapan layar Twitter/@GlobeEyeNews)
Rudal yang diluncurkan dari kawasan yang dikuasai Houthi merusak kapal komersial di Laut Merah.(tangkapan layar Twitter/@GlobeEyeNews)

TajukRakyat.com,- Pasukan militer Houthi di Yaman menyerang dua kapal perusak Ameriksa Serikat dan dua kapal terkait Israel.

Penyerangan dilakukan pada Selasa (30/4/2024) pagi kemarin.

Dalam serangan itu, Houthi ingin menunjukkan kepada AS dan Inggris, bahwa mereka tidak main-main.

Apalagi kedua negara tersebut sempat menargetkan wilayah yang dikuasai Houthi di Hodeidah, Yaman barat.

“Pesawat agresi Amerika-Inggris melancarkan serangan di daerah Ras Issa di Distrik Al-Salif (utara Hodeidah),” kata Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, yang disiarkan Al-Masirah TV, Rabu (1/5/2024).

Pengeboman udara terjadi setelah Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan mereka telah memantau peluncuran tiga rudal balistik Houthi dan tiga drone ke arah kapal Cyclades di Laut Merah.

Pesawat AS dan Inggris juga memantau penghancuran sebuah drone yang sedang terbang menuju kapal penjelajah USS Filipina dan kapal perusak USS Labon di Laut Merah.

Baca Juga:   Bekas Pj Kadisdikbud Madina Dituntut 18 Bulan

Tidak ada korban jiwa atau kerusakan dalam serangan Houthi terhadap kapal-kapal itu.

Houthi bergabung dalam perlawanan melawan Israel dengan meluncurkan operasi yang menargetkan kapal-kapal terkait Israel dan sekutunya, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, sejak 19 November 2023.

Yahya Saree menegaskan kembali bahwa operasi Houthi bersama militer Yaman adalah untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan membela kedaulatan Yaman.

Houthi Serang Kapal AS, Inggris dan Israel

Pengumuman AS muncul setelah Houthi mengumumkan Sabtu (27/4/2024) bahwa mereka menargetkan dua kapal perusak Amerika di Laut Merah dengan drone, melakukan serangan rudal dan drone terhadap kapal Cyclades.

Mereka juga menyerang kapal Israel MSC Orion di Samudera Hindia dengan sejumlah pesawat terbang.

Pada Sabtu lalu, Houthi mengumumkan bahwa kapal minyak Inggris, Andromeda Star, telah terkena rudal angkatan laut Yaman di Laut Merah.

Baca Juga:   Aksinya Dipergoki, Terduga Maling Motor di Tembung Digebuki Warga 

Serangan itu hanya 24 jam setelah kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal Israel, MSC Darwin, di Teluk Aden, dengan rudal Angkatan Laut dan drone.

Pada hari yang sama, Houthi menyerang sasaran di wilayah Eilat di Israel selatan dengan rudal balistik.

Pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, mengungkapkan Kamis (25/4/2024) lalu bahwa pasukannya menargetkan 102 kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Laut Arab, Teluk Aden dan Samudera Hindia, selama 202 hari perang Israel di Jalur Gaza.

Ia mengklaim Houthi dapat menargetkan satu kapal setiap dua hari.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.535 jiwa dan 77.704 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (1/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Baca Juga:   Lempari Rumah Warga Sambil Konvoi, Motor Pelajar SMA Dibakar Warga

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *