TajukRakyat.com,Kisaran – Ratusan Warga Desa Buntu Pane menghadang sejumlah mahasiswa yang akan melakukan aksi demo.
Lokasinya di kantor Desa Buntu Pane, jalan lintas Kisaran – Mandoge persisnya di persimpangan Desa Buntu Pane, Kamis,(10/10/24)
Massa aksi datang dari Dewan Pimpinan Pusat Pemuda dan Mahasiswa (DPP PENA), Aktivis Sumatera Utara yang dikomandoi Ricky Sencaka.
Belum sampai di kantor Desa Buntu Pane, ratusan warga masyarakat menghadang aksi massa tersebut.
Bahkan di lokasi sudah ada personel dari Polres Asahan dan Polsek Prapat Janji yang ekstra melakukan pengamanan.
Ricky Sencaka dalam orasinya mendesak agar Kepala Desa Buntu Pane Manten Aperi Simbolon mundur dari jabatan karena tidak becus dalam menjalankan tugas.
“Mendesak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) segera memberhentikan Manten Aperi Simbolon selaku Kepala Desa Buntu Pane,” teriaknya berorasi dengan pengeras suara dari atas mobil pikap.
Selain itu, massa meminta Camat Buntu Pane Jutawan Sinaga untuk bertanggung jawab
terhadap persoalan yang terjadi karena diduga Camat Buntu
Pane kongkalikong dengan Manten Aperi Simbolon.
Massa juga berharap agar Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi segera memanggil dan memeriksa Kades Buntu Pane Manten Aperi Simbolon atas
penggunaan Dana Desa(DD) Tahun 2019 sampai 2024, karena diduga Dana Desa tersebut menjadi ajang korupsi dan pemuas nafsu
pribadi Manten Aperi Simbolon.
Pantauan dilokasi, aksi perlawanan dari warga terhadap pengunjukrasa nyaris bentrok.
Warga terus berteriak dan mengusir para mahasiswa sehingga massa mahasiswa kabur meninggalkan lokasi dengan menumpangi mobil pikap.
Kades Buntu Pane Manten Aperi Simbolon kepada awak media mengatakan aksi warga desa Buntu Pane ini merupakan bukti kecintaan warga kepada Kepala Desanya.
“Aksi warga ini spontan karena mereka tidak mau desanya dikotori orang-orang yang menebar fitnah. Kades Buntu Pane dituduh dengan tuduhan-tuduhan yang tak mendasar. Saya dituduh tidak menyalurkan atau memberikan bantuan kepada warga yang berhak menerimanya. Padahal itu sudah saya lakukan dan hari ini warga yang telah menerima bantuan kesal dengan tuduhan hingga akhirnya menghadang massa aksi,” ucapnya.
Aksi yang dilakukan mahasiswa ini menurut dia kental dengan nuansa politik.
“Ada pihak yang tidak bertanggungjawab yang ingin menebar isu dan fitnah terhadap saya,” cetusnya.(*)