TajukRakyat.com Medan – Selama Juni 2023, Polrestabes Medan meringkus 140 pelaku kejahatan, 27 diantaranya anak dibawah umur.
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda saat paparan kasus begal di Mapolrestabes Medan, Kamis (22/6/23).
Kapolrestabes Medan menegaskan tidak akan mentolerir dan akan menindak tegas pelaku kejahatan jalanan.
Salain itu, Polrestabes akan meningkatkan patroli dan penyekatan di pintu-pintu masuk geng motor dan pelaku kejahatan.
“Terkait maraknya begal, geng motor dan tawuran di wilayah hukum Polrestabes Medan upaya yang sudah dilakukan akan kita tingkatkan lagi. Kita mendapat dukungan penuh dari Poldasu, Kodim 0201/Medan dan Pemko Medan. Kita laksanakan patroli dan penyekatan di titik-titik masuknya anggota geng motor dan pelaku tindak kejahatan,” tandasnya.
Temu pers dihadiri Dir Krimum Poldasu, Kombes Pol Sumaryono, Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Dandim 0201/MS, Kolonel Inf Ferry Muzawwad, Walikota Medan, Bobby Afif Nasution dan sejumlah PJU Polrestabes Medan.
Dijelaskannya sepanjang Juni 2023 Polrestabes Medan meringkus 140 tersangka kejahatan jalanan dan 3C (Curat, Curas dan Curanmor). Dari 140 tersangka 27 diantaranya pelaku kejahatan anak.
Para tersangka yang dibekuk, lanjut Kapolrestabes, merupakan hasil pengungkapan 97 kasus sepanjang Juni 2023.
Salah satu kasus yang menonjol yang berhasil diungkap yakni 4 begal sadis yang menewaskan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Insanul Anshori Hasibuan, di Jalan Mustafa Medan, Rabu (14/6) dinihari lalu.
Keempat pelaku masing-masing berinisial A, MR, NA, dan R. Dalam penangkapan itu, polisi menembak kaki keempat pelaku.
Sementara, Walikota Medan, Boby Afif Nasution, mengapresiasi apa yang dilakukan Polrestabes Medan. Dengan angka kasus yang lumayan tinggi ini menjadi prestasi sekaligus menjadi hal kurang baik bagi Pemko Medan.
“Karena kondisi Kota Medan kurang baik hari ini penindakan yang harus dilakukan. Untuk tindakan tegas terukur dan lebih tegas lagi karena ada korban yang tewas,” sebutnya.
Dari para tersangka yang dibekuk didominasi usia produktif. Menyikapi permasalahan ini, Pemko Medan saat ini punya program untuk memberdayakan usia produktif.
“Kita telah menggelar program pemuda bela negara dan telah melatih 100 pemuda yg siap untuk masuk TNI/Polri dan STPDN. Usia produktif di Kota Medan tidak kami biarkan,” janjinya.(*)