Sosok Ishak Charlie, Pemilik Mal Centre Point Masuk Daftar Orang Terkaya

Ishak Charlie atau Li Tjin Hak, pemilik Mal Centre Point masuk dalam daftar orang terkaya.
Ishak Charlie atau Li Tjin Hak, pemilik Mal Centre Point masuk dalam daftar orang terkaya.

TajukRakyat.com,- Sosok Ishak Charlie atau Li Tjin Hak menjadi sorotan, setelah Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point.

Penyegelan dilakukan karena mal yang ada di Jalan Jawa, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan itu tidak membayar pajak sebesar Rp 250 miliar sejak tahun 2011.

Belakangan diketahui, bahwa pemilik Mal Centre Point adalah Ishak Charlie.

Ishak Charlie cukup dikenal di kalangan masyarakat Tionghoa, terkhususnya bagi para pebisnis.

Ishak Charlie merupakan pengusaha Indonesia.

Ia lahir pada 12 September 1953.

Selain tercatat sebagai pemilik Mal Centre Point, Ishak Charlie juga berpengalaman mengelola berbagai jenis perusahaan, mulai dari industri plastik, industri pulp dan paper, palm oil, perkebunan sawit, hingga kontruksi yang tersebar di seluruh Indonesia selama lebih dari 35 tahun.

Majalah GlobeAsia di tahun 2016 menempatkan Ishak Charlie sebagai 150 orang terkaya di Indonesia bersama PT Arga Citra Kharisma.

Perjalanan karier bisnis Ishak Charlie diawali dari usaha dengan mendirikan PT Anugrah Tambak Perkasindo yang bergerak di bidang pertambakan udang pada tahun 1988.

Baca Juga:   AKBP Achiruddin Hasibuan Resmi Dipecat Usai Jalani Sidang Kode Etik

Usaha tambak itu sukses hingga areal tambaknya menjadi sebesar 435 Ha.

Bahkan pada 2002 perusahaan itu menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan nama PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk.

Usaha pertambakan udang itu berlokasi usaha di Desa Pematang Lalang, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Lokasi yang strategis yang hanya berjarak 20 kilometer dari pusat kota Medan.

Setelah itu, pemilik nama asli Li Tjin Hak tersebut merambah ke bisnis lainnya.

Mulai industri plastik, industri pulp & paper, palm oil, perkebunan sawit dan konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tahun 2003, dia berkolaborasi bersama PT Ciputra International membangun housing project Citra Garden Medan, dengan perpaduan unik dari keanggunan klasik dan bakat modern menjadi ikon untuk kota Medan.

Pada 2006, Ishak Charlie juga mendirikan perusahaan PT Kurnia Tetap Mulia bergerak di bidang properti dan membangun ikon baru kota Medan B&G Tower dan Hotel JW Marriott Medan setinggi 28 lantai.

Melalui PT Arga Citra Kharisma, pada tahun 2012 ia juga membangun kembali Landmark kebanggaan Kota Medan dalam bentuk superblock Centre Point Medan.

Baca Juga:   4 Anggota ISIS yang Tewaskan 137 Warga di Rusia Bersiap Diadili

Bangunan yang berdiri di pusat Kota Medan itu terdiri dari business center, mal, apartment dan hotel yang dapat menampung lebih dari 5.000 lapangan pekerjaan.

Ditutup Sejak Disegel

Sejumlah Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) meminta pengunjung dan pemilik gerai keluar dari pusat perbelanjaan Mal Centre Point Medan.

Petugas tersebut juga meminta pemilik gerai di Mal Centre Point untuk tutup. Sebab, Pemko Medan tidak akan bertanggungjawab apabila ada resiko dan kerugian nantinya.

“Kepada pengunjung dan karyawan Gerai Mal Centre Point untuk meninggalkan pusat perbelanjaan.

Apabila ada yang menghalangi dan tidak mengindahkan imbauan ini, maka kami tidak akan bertanggung jawab atas resiko dan kerugian yang dialami,” jelas seorang Petugas Satpol PP yang mengumumkan secara berkeliling dari lantai satu hingga empat Mal Center Point, Rabu (15/4/2024).

Atas imbauan tersebut seluruh gerai di Mal Centre Point sudah mulai tutup. Seluruh pengunjung dan karyawan juga sudah keluar.

Sementara itu, seorang HRD gerai Metro di Mal Centre Point Andri mengatakan, baru mengetahui adanya penyegelan pusat perbelanjaan pagi tadi.

Namun, berdasarkan arahan dari atasan, kata Andri pihaknya akan tetap buka. Sehingga pihaknya tetap bertahan untuk buka.

Baca Juga:   Inilah Minuman yang Bisa Meningkatkan Libido Menurut Seksolog

“Diinformasikan oleh pihak gerai dan Mall kami tetap seperti biasa ya. Jadi kami mengikuti instruksi mall saja,” ucapnya.

Untuk saat ini,kata Andri pihaknya belum mendapat instruksi lanjutan.

Untuk saat ini belum ada instruksi apa apa. Kami enggak tahu ada begini. Pagi ini kita baru tahu, karena sudah tahu ramai ramai di depan tadi,”jelasnya.

Andri mengaku ada kekhawatiran para karyawannya.

“Pasti ada ya khawatir. Karena trafic customer ya pastilah turun. Karena kita ritel harapanya customer rame terus. Kalau begini pasti sepi,” jelasnya.

Sementara itu, saat ini kondisi gerai Metro sudah tutup secara menyeluruh. Padahal sebelumnya, gerai ini tetap buka hingga pukul 10.30 tadi.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *