BNN Workshop Penggiat P4GN dan Pelatihan Life Skill Eks Pecandu Narkoba

Inspektur Utama BNN RI, Irjen Pol Drs Wahyono M.H, CFrA, CGCAE sampaikan sambutan.(ist)
Inspektur Utama BNN RI, Irjen Pol Drs Wahyono M.H, CFrA, CGCAE sampaikan sambutan.(ist)

TajukRakyat.com,Medan – Badan Narkotika Nasional (BNN) Workshop P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).

Workshop digelar di Hotel JW Marriott, Medan, Sumut, Rabu (17/7/24).

Acara yang dirangkaikan dengan pelatihan Life Skill bagi eks pecandu narkoba dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan rawan narkoba dengan thema “Masyarakat Produktif, Mandiri, dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Bersinar”.

Workshop dilakukan secara daring diikuti para pengiat P4GN se-Indonesia yang difasilitasi BBN Provinsi dan Kabupaten/kota.

Kegiatan yang dilaksanakan pasca peringatan Hari Anti Narkoba Indonesia (HANI) 2024, bertujuhan untuk meningkatkan kapasitas Penggiat P4GN menjadi aktif dan antisipatif dalam mengembangkan potensi wilayahnya serta membentuk masyarakat kawasan rawan narkotika yang produktif dan mampu mandiri secara ekonomi sehingga bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Selain itu, hasil pemetaan BNN terdapat 7.426 kawasan rawan narkoba yang tersebar di wilayah Indonesia.

Baca Juga:   Polsek Percut Sei Tuan Sosialisasi Bahaya Narkoba di Masjid Baitul Azis

Kawasan rawan narkotika tersebut diklasifikasikan menjadi dua kategori yakni Bahaya ada 1.370 kawasan dan Waspada ada 6.056 kawasan.

Fenomena kejahatan narkotika tidak cukup dipandang sebagai persoalan penegakan hukum, akan tetapi harus dipandang secara komprehensif dan multi-dimensional, baik dari dimensi budaya, sosial, ekonomi, dan politik.

Oleh karenanya, penanganan narkotika harus memperhatikan aspek lain yang menjadi latar belakang dan motif perilaku penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Salah satu motif yang melatarbelakangi seseorang terlibat kejahatan narkotika adalah faktor ekonomi.

“Mereka terlibat narkotika umumnya berasal dari kalangan pengangguran yang tidak memiliki penghasilan tetap dan terdesak kebutuhan hidup,”

Kata Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom yang disampaikan Inspektur Utama BNN RI, Irjen Pol, Drs, Wahyono, M.H, CFrA., CGCAE.

Irjen Pol Wahyono dalam sambutannya menekankan bahwa tindakan penegakan hukum tidak dapat menyelesaikan permasalahan kejahatan yang bermotif kebutuhan hidup.

Baca Juga:   Kronologi TNI AL Gagalkan Penyelundupan 43 Sabu asal Thailand ke Perairan Aceh

“Salah satu solusi konkret dalam menekan potensi tindakan kriminalitas adalah upaya pengembangan potensi ekonomi dan kewirausahaan di kalangan masyarakat agar mereka mampu mengembangkan kapasitasnya dan mampu mandiri secara ekonomi, seperti yang dilakukan BNN saat ini,” ujarnya.

Namun upaya ini lanjut Wahyono tidak bisa mencapai hasil maksimal tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, baik dalam pendampingan usaha, fasilitasi permodalan, dan dukungan pemasaran atau promosi usaha.

Untuk itu lanjut dia, BNN terus mendorong pendekatan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah, kelompok swasta, dunia pendidikan, dan komponen masyarakat lainnya guna memperkuat penanganan masalah narkotika dan mewujudkan misi Indonesia Bersinar serta Bersih Narkoba.

Hadir Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Irjen Pol, Drs, Heri Maryadi, MM, Kepala BNNP Sumut, Brigjen Pol Toga H Panjaitan dan Wakapoldasu, Brigjen Pol Rony Samtana.

Baca Juga:   Kronologis Ayu Ting Ting Kecelakaan Mobil di Jalan Tol

Pantauan wartawan, acara digelar di dua lokasi ini (JW Mariot dan Kampus Potensi Utama) diisi berbagai kegiatan yakni, Dialog dengan menghadirkan narasumber, Prof, Dr, Badaruddin MSi (Sosiolog USU), Junaidi Saidi, (Motivator) dan Kepala Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, Junaidi Mulyono (daring).

Sedangkan pelatihan Life Skill bagi mantan pecandu dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan rawan narkoba pelatihan barista, pembuatan pastri dan budidaya jahe merah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *