Sumut  

Warga Nyaris Baku Hantam dengan Satpol PP di Kantor DPRD Karo

Demo warga di gedung DPRD Karo berakhir ricuh, Sein (20/11/2023). Warga protes karena ada peserta aksi yang diamankan petugas Satpol PP.
Demo warga di gedung DPRD Karo berakhir ricuh, Sein (20/11/2023). Warga protes karena ada peserta aksi yang diamankan petugas Satpol PP.

TajukRakyat.com,Karo– Ratusan warga dari tiga desa, yakni Desa Kabung, Desa Barus Julu, dan Desa Ujung Bandar di Kecamatan Barusjahe nyaris terlibat baku hantam dengan petugas Satpol PP di kantor DPRD Karo.

Insiden ini bermula saat warga melakukan aksi damai terkait penolakan rencana pembangunan saluran air di Desa Tanjung Barus.

Saat aksi berjalan, pendemo hendak masuk ke gedung DPRD Karo, untuk mendengar langsung rapat dengar pendapat (RDP) yang dilakukan anggota dewan bersama pemerintah daerah.

Baca Juga:   5 Tempat Wisata yang Cocok Disambangi saat Libur Imlek

Namun, aksi tersebut dihalangi petugas Satpol PP, sehingga terjadi aksi saling dorong di depan pintu masuk gedung DPRD Karo.

Ketika aksi saling dorong berlangsung, pendemo mendapat laporan, ada satu orang rekannya diamankan petugas Satpol PP.

Selain itu, ada yang menyebut bahwa peserta aksi yang diamankan sempat dipukul petugas.

Mengetahui hal tersebut, para pendemo meradang.

Mereka kemudian meminta Satpol PP melepaskan rekannya.

“Lepaskan kawan kami itu,” teriak para pendemo, Senin (20/11/2023).

Baca Juga:   Anak Durhaka yang Pernah Ancam Bunuh Ibunya Kini Dipenjara Lagi Usai Maling Motor

Mulanya, permintaan pendemo tidak direspon petugas.

Sehingga peserta aksi makin panas.

Karena situasi mulai ricuh, pendemo yang sempat diamankan kemudian dilepas kembali.

Namun hal itu tetap membuat warga kesal.

Di sisi lain, RDP yang dilansungkan anggota DPRD Karo menghasilkan keputusan akan meninjau ulang proyek pembangunan saluran air di Desa Tanjung Barus tersebut.

Terpisah, warga yang melakukan aksi tidak terima adanya pembangunan saluran air tersebut karena menganggap proyek itu akan mengurangi sumber mata air mereka.

Baca Juga:   Jatuh dari Motor, Pelajar SMA Negeri 1 Ronggurnihuta Hilang di Sungai Ponot

Sehingga, warga dari tiga desa menghentikan proyek tersebut.(arch)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *