Daerah  

Wanita Muda di Nias Utara Tewas dengan Kondisi Mulut Penuh Darah

Wanita muda bernama Solinawati Zalukhu ditemukan tewas di perkebunan karet Desa Hilihati, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Rabu (21/2/2024). Diduga korban meninggal karena penyakitnya.
Wanita muda bernama Solinawati Zalukhu ditemukan tewas di perkebunan karet Desa Hilihati, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Rabu (21/2/2024). Diduga korban meninggal karena penyakitnya.

TajukRakyat.com,Nias Utara– Solinawati Zalukhu, wanita muda yang bekerja sebagai penderes karet ditemukan tewas dengan kondisi mulut penuh darah di perkebunan Desa Hilihati, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara.

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat bekerja membabat rumput bersama kerabatnya.

Informasi dihimpun di kepolisian menyebutkan, Rabu (21/4/2024) pagi sekira pukul 09.00 WIB, korban dan kerabatnya pamit hendak bekerja membabat rumput dan menderes karet di perkebunan Desa Hilihati.

Baca Juga:   Emak-emak Gerebek Penginapan Diduga Sarang Prostitusi di Batubara

Jelang pukul 13.00 WIB, kerabat korban pulang lebih dulu dari kebun.

Saksi mengira bahwa korban sudah lebih dulu pulang ke rumah.

Sampai di rumah sekira pukul 13.30 WIB, saksi bertanya kepada saudaranya yang lain dimana korban berada.

“Setelah sampai di rumah, saksi 1 bertanya kepada saksi 2 yang ada di rumah ‘dimana kakakmu’. Lalu saksi yang di rumah bilang tidak mengetahui,“ kata Kapolres Nias, AKBP Revi Nurvelani menirukan ucapan para saksi, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga:   Gelisah, TKI Pembawa Sabu Gagal Pulang Kampung ke Aceh Timur

Mendengar hal itu, para saksi bersama keluarga lantas pergi ke areal perkebunan untuk mencari korban.

Sampai di lokasi, para saksi dan keluarga menemukan korban sudah meninggal dunia dalam keadaan mulut penuh darah.

Dugaan sementara, korban meninggal karena penyakitnya.

Baca Juga:   Ukraina Kerahkan Napi Perang Lawan Rusia

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas Polsek Lahewa, diketahui bahwa korban sudah dua tahun menderita Tuberkulosis (TBC).

Korban juga kerap batuk dan muntah darah.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Menurut keluarga, korban sudah dua tahun mengalami batuk dan muntah darah,” kata Revi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *