TajukRakyat.com,Medan– Kawasan di sekitar Medan Country Club, yang dikenal masyarakat sebagai tempat outbound di Jalan Jamin Ginting, Desa Tiang Layar, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang ternyata diduga menjadi sarang perjudian kelas atas.
Informasi menyebutkan, kawasan di sekitar Medan Country Club diduga menjadi sarang perjudian kelas atas setelah beredarnya sejumlah pemberitaan di media massa.
Namun, setelah diberitakan, kabarnya lokasi diduga perjudian di sekitar Medan Country Club sudah sepi.
Menurut warga, sejak diberitakan beberapa media massa soal kasus dugaan perjudian yang ada di sekitar Medan Country Club, banyak pengunjung yang mulai tak berani datang.
Mereka takut ditangkap oleh polisi.
“Kalau biasanya ramai yang datang. Yang saya tahu, mereka yang datang itu mau wisata aja,” kata pria berinisial KS.
Disinggung mengenai dugaan perjudian di sekitar Medan Country Club, KS yang saat itu tengah membawa motor beserta along-along tampak menoleh ke kanan dan kiri.
KS tampak ketakutan, karena khwatir jadi korban para terduga mafia judi di yang mengelola perjudian di sekitar Medan Country Club.
“Ya, sama-sama tahu saja lah. Tapi kalau mau membuktikannya gampang. Pura-pura saja jadi pemain,” kata KS.
Namun, KS bilang pemain judi harus punya uang yang banyak.
Penampilan pun harus disesuaikan, agar para penjaga di lokasi perjudian tidak curiga.
“Ku dengar orang ini (pengelola) sudah mulai was-was. Karena gencar kali media memberitakannya,” ungkap pria yang kesehariannya mengaku cuma berladang dan mencari rumput ini.
Ditanya siapa saja yang biasa berjaga di lokasi, KS kemudian buru-buru pamit.
Dia mengaku takut, karena banyak preman yang selalu memonitor lokasi perjudian tersebut.
“Enggak beranilah aku cakap banyak-banyak. Nanti nampak preman-preman itu aku becakap sama orang asing, bisa digonikan aku,” kata KS tanpa mau menyebutkan alamatnya dimana.
Informasi yang beredar akhir-akhir ini, bahwa lokasi diduga judi di sekitar Medan Country Club dikelola oleh para mafia perjudian kelas atas.
Sejumlah nama terduga mafia sempat muncul dalam pemberitaan.
Mereka yang disebut sebagai mafia judi di sekitar Medan Country Club adalah Gajul, Willy, serta Akok Siliwala alias Afung Botak.
Menurut informasi, Gajul disebut-sebut sebagai pecatan polisi.
Namun, kabar ini belum dapat dipastikan, lantaran informasi ini masih simpang siur.
Warga memang mengakui, ada diduga pecatan polisi yang menjadi perintis usaha perjudian ini.
Gajul ini pula yang disebut sebagai sosok perangkul para pemodal judi, seperti Willy dan Akok Siliwala alias Afung Botak.
Dari keterangan yang didapat, di sekitar areal Medan Country Club menyediakan perjudian yang terbilang lengkap.
Di sana ada judi dadu guncang atau samkwan, judi tembak ikan, judi kartu, hingga judi baccarat yang omzetnya konon disebut mencapai ratusan juta perhari.
Namun, setelah diberitakan, lokasi katanya sepi.
Meski begitu, menurut warga, nantinya lokasi ini pasti akan buka kembali.
Sebab, para pemain judi yang datang ke lokasi itu berasal dari berbagai tempat.
“Mungkin karena nyetor kemana-mana juga itu, makanya aman-aman saja,” kata warga lainnya mengaku bermarga Sembiring Brahmana.
Pria yang menggunakan kalung emas ini mengatakan, patut diduga sebenarnya aparat penegak hukum sudah tahu.
Namun, tiap kali didatangi, lokasi pasti sudah sepi.
“Ya, mungkin sudah bocorlah. Pasti ada juga informan orang itu,” katanya.
Sayangnya, sampai saat ini beberapa orang yang namanya disebut sebagai mafia judi diduga di sekitar area Medan Country Club masih berkeliaran dan tidak ditangkap polisi.
Pernah digerebek polisi
Lokasi diduga lapak judi dengan modus kolam pancing di sekitar kawasan Medan Country Club ternyata pernah digerebek polisi.
Pada Jumat, 17 Februari 2023 lalu sekira pukul 23.00 WIB, petugas Polsek Pancurbatu pernah mendatangi lokasi tersebut pada malam hari.
Namun, penggerebekan gagal.
Sebab, para penjudi sudah lebih dahulu pulang.
Menurut warga kala itu, petugas kecolongan.
Sebab, lokasi judi beroperasi menggunakan shift-shiftan.
Kata warga, lokasi perjudian dibuka jam 10.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB.
Tiap shift bandar judinya berbeda-beda.
Sehingga, kalaupun lokasi digerebek, biasanya bandar judi menggunakan pekerja yang berbeda-beda pula.
Sejak digerebek, lokasi tersebut kata warga tak pernah lagi didatangi polisi.
Warga juga heran, kenapa polisi selalu kebobolan dari para bandar judi tersebut.(TR)