Lurah Gang Buntu Respons Keluhan Warga

Minyak jelantah yang dibuang ke drainase
Minyak jelantah yang dibuang ke drainase

 

TajukRakyat.com,- Merespons keluhan warga yang mengeluhkan bau tak sedap yang ditimbulkan dari minyak jelantah yang dibuang ke parit, Lurah Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Asri Muslim Lubis, SH langsung meninjau lokasi. Harapannya permasalahan ini bisa diselesaikan.

Sebelumnya, akibat ulang pedagang mie balap yang membuang minyak goreng bekas pakai (jelantah) ke saluran air ,warga harus menghirup bau tak sedap yang ditimbulkan dari minyak jelantah yang di buang sembarangan tersebut.

“Sudah sekitar 2 bulan sepertinya bau tak sedap akibat minyak jelantah yang dibuang sembarangan ini kami hirup. Selain, jalanan menuju ke gang rumah kami juga jadi licin,” ungkap salah seorang warga, Johanes Tia (40) pada wartawan, Selasa (21/5).

Baca Juga:   Sosok Rosmini, Emak-emak Pengemis yang Sering Memaksa Warga

Pihaknya, juga sudah berkordinasi dengan pihak keamanan komplek supaya melarang pedagang mie balap tersebut supaya tidak lagi membuang minyak jelantah ke saluran air. Namun, oknum keamanan yang sudah memberitahu tak direspons pedagang yang diketahui bernama, Nina tersebut.

“Kita kan mau enak sama enak. Tapi kalau imbauan kita tetap tak digubris dalam waktu dekat kita bakal lapor Lurah,” ungkap Johanes.

Lagi pula, menurut Johanes, posisi warung yang berada di pinggir jalan dinilai sudah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Penetapan Zonasi Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Kota Medan. Untuk itu, dia minta pihak terkait agar segera merespons keluhan warga ini.

Baca Juga:   Emak-emak Pengemudi Datsun Go Tabrak Gerobak Gorengan dan 5 Motor Ojol di Johor

Seperti diketahui, membuang minyak jelantah sembarangan dapat mencemari lingkungan sekitar. Selain itu, minyak jelantah yang terserap ke dalam tanah dapat menggumpal dan menutup pori-pori tanah sehingga tekstur tanah akan keras. Ketika musim penghujan datang, tanah tidak bisa menyerap air dengan baik sehingga berpotensi menimbulkan banjir.

Saat ini masih banyak orang yang langsung membuang minyak jelantah ke dalam saluran air tempat cuci piring karena tidak ingin repot dan menganggap hal tersebut praktis. Selain dapat menyumbat saluran air atau dreinase yang berpotensi menjadi tempat tumbuh kembang bakteri, minyak jelantah yang dibuang sembarangan nantinya akan mengalir ke sungai dan berakhir di laut. Hal ini tentu saja menyebabkan pencemaran air.

Baca Juga:   Begal di Medan Beraksi Demi Judi Online dan Sabu, 10 Pelaku Ditangkap Polisi

Johanes menyampaikan terimakasih kepada Lurah Gan Buntu, Asri Muslim Lubis, SH yang langsung merespons keluhan warganya tersebut. Johanes berharap semoga permasalahan ini bisa segera diselesaikan. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *