Suarasama Rilis Ulang Album “Timeline”

Kelompok musik Suarasama merilis ulang album "Timeline" dalam bentuk vinyl/ist

TajukRakyat.com- Menggamit label rekaman asal, Chicago, Amerika Serikat, Drag City Records, Kelompok musik Suarasama kembali merilis album “Timeline”. Album penuh keempat grup world-fussion asal Kota Medan ini rencananya akan dirilis secara digital dan fisik dalam bentuk vinyl.

Dalam keterangan resminya, Suarasama mengungkap, perjalanan menuju perilisan album tersebut, tiga singel telah dirilis ke platform musik digital yaitu, “Untukmu Yang Berperang (To The Wars)” pada 23 Februari 2023, “Sea Fish” pada, 22 Maret 2023 dan “Timeline” pada 26 April tahun ini.

Album “Timeline” pertama kali dirilis
pada 2013 di bawah label Spacerec dan Syaelendra. Ide perilisan ulang album Timeline oleh Dragcity muncul diakhir 2020. Tapi baru teralisasi pada tahun ini.

Dragcity tetap antusias dalam merilis ulang album keempat Suarasama ini. Dalam pernyataan resminya yang dilansir dari, situs resmi dragcity.com label asal Chicago, Amerika serikat tersebut mengungkapkan tribut untuk tokoh utama sekaligus pendiri Suarasama “Almarhum Irwansyah Harahap”.

“Seberat apapun kehilangan ini bagi keluarga dan teman-temannya, penerbitan ulang “Timeline” masih dipandang sebagai perayaan atas vitalitas dan pentingnya karir dan perjalanan musiknya. Mereka berniat untuk melanjutkan warisannya dan menyebarkan musiknya ke seluruh dunia yang menginspirasi,”tulis keterangan dragcity.

Baca Juga:   Kids Gangster Luncurkan EP Perdana "Rebellion"

Suarasama dibentuk pasangan suami-istri Irwansyah Harahap dan Rithaony Hutajulu (yang merupakan pasangan Etnomusikolog dari Universitas Sumatera Utara) pada tahun 1995 sekembalinya mereka dari studi Etnomusikologi dari University of Washington. Suarasama banyak menggali berbagai budaya musik dunia dari studi mereka seperti musik tradisional Afrika, Timur Tengah, India, Sufi Pakistan, Eropa Timur dan Asia Selatan. Untuk musik tradisi nusantara mereka juga memasukkan unsur tradisional mereka sendiri, yaitu
tradisi batak dan melayu Sumatera Utara.

Dalam perjalanan karir Suarasama, Irwansyah Harahap sendiri telah menadapat anugerah kebudayaan Kemendikbud RI sebagai pelopor world music di Indonesia tahun 2017. Rithaony Hutajulu, juga mendapat penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia dari Kemdikbud RI sebagai pelestari musik Batak pada tahun 2021.

Suarasama telah memproduksi empat album musik: “Fajar Di Atas Awan” (1998), “Rites of Passage” (2002); “Lebah” (2008); dan “Timeline” (2013).

Baca Juga:   Dua Artikel Terbaru Sucking x Disobey

Album “Fajar di Atas Awan”
diproduksi dalam bentuk keping CD oleh Radio France Internationale (RFI), France 1998. Satu lagu berjudul “Fajar di Atas Awan” yang terdapat di dalam album tersebut juga dipublikasi sebagai lagu penutup dalam Music of Indonesia 20: Indonesian Guitars by the Smithsonian
Folkways Recording, 1999 in Washington DC, USA.

Pada tahun 2008, label rekaman Amerika Serikat yaitu Drag City, Chicago telah merilis ulang album pertama Suarasama, Fajar Di Atas Awan, dalam bentuk Vinyl dan CD dan memasarkannya disejumlah negara di dunia.

Tahun ini album musik Suarasama “Fajar di Atas Awan” dianggap sebagai “One of the 5 best World Music album of the year” oleh San Francisco Chronicle (SFGate.Com); “One of the 10 best World Music album Of the Year” oleh UnCut Magazine, London dan “One of the 10 Best Album of October, 2008” oleh Global Rhythm Magazine, USA.

Baca Juga:   Penutup Menuju Aksioma, KPR Luncurkan "Huruhara"

Karya musik Suarasama juga dipakai sebagai bagian dari isi dan ilustrasi dari film “[un]COMMON SOUNDS : exploring the contribution of music and the arts in fostering sustainable peacebuilding among Muslims and Christians”, oleh Fuller Theological Seminary, USA (2013).

Pada tahun 2021 Suarasama juga telah merilis sejumlah single mereka seperti Syair Cinta (2021) , Maliqul Quddus (2021), Selayang Pandang (2021) dan Rainforest Dream (2021). Telah dua kali masuk nominasi AMI Awards dalam kategori Best World Music Group di Indonesia.

Berpulangnya Irwansyah Harahap pada awal November 2021 yang lalu merupakan kehilangan yang besar bagi kelompok musik Suarasama dan juga para penggemarnya. Namun Rithaony
Hutajulu dan anggota Suarasama lainnya tetap bertekad untuk melanjutkan legasi musik mereka. (SM)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *